Sabtu, 22 Agustus 2009

Dhammatalk Bersama Ajahn Brahm

Setelah menunggu selama hampir 2 tahun, akhirnya pada tanggal 20 Februari 2009 tepatnya hari sabtu di Pantai Indah Jakarta, Yayasan Ehipassiko yang saat itu bekerja sama dengan BFI (Buddhis Fellowship Indonesia) berhasil menyelenggarakan Dhammatalk dengan pembicara bhikkhu berkebangsaan Australia, Ajahn Brahm. Dhammatalk ini sebenarnya tidak hanya diselenggarakan di Jakarta saja. Dengan bekerja sama oleh berbagai lembaga lokal di setiap kota, Yayasan Ehipassiko berhasil menyelenggarakan Dhammatalk tersebut di berbagai kota seperti, Palembang, Sukabumi, Jakarta, Medan, Surabaya dan Denpasar. Sebagai yayasan penerbit yang telah menerbitkan buku terjemahan ‘Membuka Pintu Hati’—buku aslinya berjudul ‘Opening the Door of Your Heart’, sepertinya Yayasan Ehipassiko sudah berhasil mewujudkan harapan bagi para pembacanya untuk bertemu secara langsung dengan penulis buku tersebut.

Walaupun pembukaannya acara ini sempat terlambat untuk beberapa menit, namun Dhammatalk yang dihadiri oleh kurang lebih 2000 orang ini tidak membuat para pengunjungnya kecewa. Karena Tidak hanya membabarkan Dhamma saja, sesampainya di lokasi Ajahn Brahm pun dengan murah hati menyempatkan waktunya untuk melayani umat yang meminta tanda tangannya. Selain buku pertama dan keduanya yaitu ‘Mindfulness Bliss and Beyond’ yang juga diterbitkan oleh Yayasan Ehipassiko dengan judul ‘Superpower Mindfulness’, buku ketiga yang berjudul ‘Hidup Senang Mati Tenang’ pun laris terjual. Buku ketiga yang berisi kumpulan-kumpulan ceramah Ajahn Brahm ini sengaja diterbitkan Yayasan Ehipassiko secara khusus, oleh karenanya kita tidak akan menemukan judul asli dari buku tersebut. Sebenarnya apa yang membuat buku dan Dhammatalk dari Ajahn Brahm ini banyak diminati oleh para pembaca dan umat Buddha? Rupanya bhikkhu kelahiran 1951 ini memang memiliki karisma yang luar biasa. Selain senyumnya yang tak pernah berhenti, caranya menjawab pertanyaan pun sungguh di luar perkiraan. Di awal pembukaan Dhammatalk MoM Handaka selaku pendiri Ehipassiko Foundation sempat sedikit bercerita mengenai pengalamannya selama berkeliling kota di Indonesia bersama Ajahn Brahm. Beliau pernah mengajukan pertanyaan kepada Ajahn Brahm dan Ajahn Brahm menjawabnya dengan sangat luar biasa. Kurang lebih pertanyaannya seperti ini “Ajahn, apakah Anda Masih bisa marah?” Pertanyaannya yang sedikit nakal tersebut tak lain didasari oleh rasa penasarannya terhadap Ajahn Brahm yang sudah menjelaskan begitu terperinci mengenai [1]Jhāna-Jhāna dan [2]tingkat-tingkat kesucian di dalam buku keduanya. Pertanyaan yang sederhana namun sangat mengena, karena banyak pula para pembaca dan umat Buddha yang pastinya bertanya-tanya apakah benar Ajahn Brahm sudah mencapai tingkat kesucian tertentu. Lalu sambil menggeram, mata melotot dan mulut menyeringai lebar, Ajahn Brahm menjawab dengan begitu sederhana, “You must try very hard to make me angry”, yang artinya “Kamu harus berusaha dengan sangat keras untuk membuat saya marah”.

Dhammatalk yang berlangsung kurang lebih selama 3 jam itu sungguh memberikan pencerahan tersendiri bagi umat yang mendengarnya. Selain ringan dan mudah dicerna kisah-kisahnya juga dikemas dan diceritakan oleh Ajahn Brahm dengan sangat apik dan penuh humor. Tak heran jika semua pengunjung tertawa dan merasa terhibur. Jadi bukan hanya batin saja yang tercerahkan, fisik pun tersehatkan oleh senam tertawanya.

Oleh Selfy Parkit. Didedikasikan untuk orang tua, Friends dan semua Makhluk.



[1] . Tingkat konsentrasi yang diperoleh seseorang melalui meditasi.

[2] . Di dalam ajaran Buddha dikatakan ada 4 tingkat kesucian yang dapat direalisasi oleh setiap makhluk yaitu Sotapana, Sakadagami, Anagami dan Arahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar