Rabu, 30 Desember 2009

Gadis Kecil

Kau gadis rapuh yang di sana...
Senyummu seketika sirna terhempas angin...
Kau kesepian dan merasa kosong...
Kau merasa hilang dan ditinggalkan...
Hatimu itu rapuh tidakkah kau sadari?...
Kau mudah pecah walaupun terlihat kokoh...
Kau gadis kecil yang kesepian...
Gelak tawamu tak lagi memecahkan keheningan...
Canda guraumu tak lagi didengarkan...
Begitukah duniamu memperlakukanmu?...
Kau tak bisa menantang dunia...
Karena kau merasa lemah dan tak berdaya...
Kau hiraukan semua yg datang...
Kau tinggalkan semua yg kau miliki...
Kau hempaskan semua yg ada...
Dan kau merasa sendiri,
meratapi kesepianmu...
Menangisi kesendirianmu...
Gadis kecil yang rapuh...
Lupakah kau bahwa,
Masih ada mentari pagi yg tetap setia menghangatkan tubuhmu...
Masih ada merdunya kicau burung yg menemanimu...
Masih ada semilir angin yg menerpa lembut wajahmu...
Masih ada pepohonan yg menyegarkanmu...
Gadis Kecil...
Masihkah kau merasa rapuh?...
Masihkah kau merasakan kesendirian?...
Masihkah kau merasakan kesepian?...
Dari dulu hingga sekarang memang begitulah hidup dan kehidupanmu..
Mulailah kembali gadis kecil...
Bahagia oleh Sinar Mentari...
Bahagia oleh merdunya kicau burung...
Bahagia oleh semilir hembusan angin..
Bahagia oleh banyak pepohonan...
Walau tak ada seorangpun yang menemani...
Kau tak boleh rapuh gadis kecil...
Karena...
Dunia membutuhkan gelak tawamu...
Dunia membutuhkan canda guraumu...
Dunia membutuhkan semangat hidupmu...
Dunia membutuhkan senyummu gadis kecilku...
Maka tersenyumlah...
Sambutlah hari esok dengan senyum...
Dengan pelangi mimpi di hatimu...
Dengan gemerlap bintang di matamu...
Dengan sejuta ketegaran yg melapisi rapuhnya hatimu...
Dan kau tak lagi rapuh gadi kecil...
Karena cintamu t'lah membuatmu tetap indah...
Seindah duniamu gadis kecil...

Jumat, 27 November 2009

Buddhis Menulis

Bodoh

Sekitar sebulan yang lalu aku mengangkat telepon dari orang aneh. Lalu tiba-tiba saja orang yang sok kenal dan sok akrab itu mengucapkan kata-kata kotor yang tak pantas aku kemukakan di tulisan ini. Spontan saja karena kaget aku langsung membalas ucapannya dengan kata yang kasar juga, sebutlah satu kata itu ‘Bodoh’. Tapi apa yang terjadi aku malah tampak begitu bodoh karena mengucapkan kata-kata bodoh itu kepada orang bodoh. Lalu siapa yang sebenarnya bodoh? Siapa lagi kalau bukan aku sendiri.

Ada cerita yang menceritakan tentang sebatang pohon cemara yang dicaci maki oleh bunga mawar, tapi si pohon cemara tetap diam dan bertahan selama musim dingin. Sedangkan si mawar, ia mati dan tak dapat bertahan. Inti ceritanya adalah orang yang berkata kasar atau mencaci maki bagaikan orang yang menegadah dan membuang ludahnya ke atas, maka Kata-kata dan caci makinya akan kembali ke dirinya sendiri.


Pelajaran: Jika tidak mau disebut bodoh, maka sabar dan tenanglah kalau sedang dicaci maki.


Tak Sekedar Teman

Vivi Sumanti adalah nama dari seorang teman yang saya jumpai ketika berkunjung ke Wihara Vimala Dharma, Bandung. Walaupun belum kenal lama, tetapi teman yang satu ini begitu ramah dan banyak membantu. Dia tak sungkan-sungkan menyediakan waktunya hanya untuk menemani saya dan teman saya berkeliling sekitar wihara dan menjelaskan sejarah serta fungsi setiap ruangannya. Bahkan teman baru yang penuh senyum ini tak merasa lelah menunggui kami pulang dari mall untuk membeli makan malam, padahal dia baru saja kembali dari acara pembacaan paritta untuk orang yang meninggal.

Karena dialah kami bisa menginap semalam di wihara yang penuh kenangan itu. Kebaikan hatinya banyak menginspirasi saya dan meninggalkan kenangan manis saat bersamanya. Terima kasih teman, semoga saja kita masih dapat bertemu kembali di kehidupan ini.


Pelajaran : Teman yang baik selalu dikenang di hati.

DIBUANG SAYANG


Beberapa waktu lalu saya sempat terpilih dari sekian ribu orang sebagai peserta BFBA (Bikin Film Bareng Artis) yang diselenggarakan oleh LA Light Indie Movie, yaitu salah satu program yang merupakan wadah untuk belajar dan berkreasi di bidang perfilman Indonesia. Khusus program BFBA peserta terpilih akan membuat film pendek bareng artis dan Program ini akan diperkirakan memakan waktu berbulan-bulan.

Saya senang sekali ketika mendengar berita terpilihnya saya, apalagi ketika mereka mengundang peserta untuk menghadiri workshop di Yogyakarta yang tentunya di sana akan hadir orang-orang hebat. Namun sayangnya di akhir keputusan, saya harus merelakan kesempatan besar itu, dan saya harus mengundurkan diri karena waktu belajarnya bentrok dengan jam kerja saya, apalagi saya juga berencana untuk melanjutkan kuliah saya. Walaupun awalnya tak terlalu mengharap untuk terpilih, tetapi ketika mendapatkannya kita menjadi sulit untuk melepas.

Pelajaran : Mendapat lebih mudah dari melepas.

Jumat, 02 Oktober 2009

Surat Cinta Untuk Seorang Teman

"Aku percaya padamu sebagaimana Aku selalu memaafkan kesalahan-kesalahanmu dulu"
Beberapa hari lalu dia meneleponku, suaranya parau dan terdengar letih. Terasa kesedihan di setiap alunan kata-katanya. Dia tidak seperti biasanya, tidak lagi menghina, mencaci-maki, ataupun mengucapkan kata-kata kasar seperti yang dia sering lakukan ketika meneleponku. Bukan berarti dia membenciku, hanya saja begitulah gayanya mengekspresikan perasaannya. Kasar dan kadang tak berprikemanusiaan... Ya, menyakitkan.. Tp selalu menghibur dan membuat kami berdua tertawa. Hubungan kami berdua memang sudah tidak seperti dulu lagi, sudah jarang berbicara lewat telepon, apalagi untuk bertatap muka. Jujur saja bukan hanya kesibukanku saja yg membuatku tak pergi ke rumahnya, tapi karena memang adakalanya aku enggan untuk menemuinya. Terkadang ada saja prilaku yg membuatnya tampak menyebalkan jika kita saling bertemu dan berbicara. Ya.. begitulah Aku dan dia kalau sudah berhubungan, tak pernah terlihat akur dan senang sekali saling mengejek satu sama lain. Sepertinya hal itu memang sudah menjadi dasar dari rasa sayang Aku dan Dia. Percakapan kami lewat telepon beberapa hari lalu mengingatkanku kembali akan semua kenangan-kenangan yg sudah lama berlalu. Cerita-cerita yg pernah dia dongengkan dulu, rasanya sekarang ini bukan lagi menjadi senjata andalannya, melainkan mungkin telah menjadi batu sandungan baginya. Bukan suatu kebanggaan, apalagi sesuatu yg bisa dijadikan bahan melucu untuk merayu semua wanita-wanita yg mudah dirayu agar masuk ke dalam pelukannya. Saat ini cerita-cerita super heronya itu malah menjadi beban dalam hidupnya... Bahkan menjadi himpitan untuk terus menjalani hidupnya sekarang. Dia boleh menjadi jagoan di masa lalu, menjadi yg paling beken maupun yg disegani di kalangannya. Namun saat ini teman, waktu telah berubah. Kau bukan lagi jagoan, bukan lagi orang beken ataupun orang yg disegani di kalanganmu. Kau sekarang bukan lagi seorang pemberani yg nekad mengorbankan nyawamu di tengah2 pertarungan, demi sebuah persahabatan hitammu. Kau sekarang hanyalah seorang penakut yg takut karena lingkungan tak lagi mempercayaiMU.
TAPI, jangan khawatir teman, Aku selalu mempercayaimu sebagaimana Aku selalu memaafkan kesalahan-kesalahanmu... Aku percaya kau sudah berubah... Jangan biarkan orang lain merenggut kebahagiaanmu. Biarlah mereka bicara apa saja tentang dirimu, jangan kau pedulikan...
Mereka bukanlah penentu kebahagiaanmu...
Mereka tidak berhak atas kebahagiaanmu... Raihlah kebahagiaanmu Teman.
Kalau saja hari ini kau bersedih karena mereka tak mempercayaimu... Tak percaya bahwa kau telah berubah. Masih ada Aku, temanmu yg mempercayaimu. Walaupun Aku satu dari seribu, namun Aku tetap setia mendukungmu, memberimu semangat, memberimu kasih sayang dan memberimu pundakku untuk kau tangisi. Janganlah menyerah teman.. Mereka hanya ingin melampiaskan kemarahan mereka.. Mereka hanya merasa takut, mereka hanya merasa khawatir dan tidak suka. Namun tdk ada satu pun dari mereka yg boleh menghalangimu untuk dapat berubah dan menjadi penentu kebahagiaanmu sendiri.
"Aku sudah berusaha bersabar dan bertahan, tapi mereka tetap saja tak percaya", begitu katamu.. Ku tahu kau rentan pecah, karna kau baru memulai. Kau menjadi tak sabar dan kini kehilangan kepercayaan diri. Kau menjadi terkucilkan, dan merasa tak diterima. Tapi teman, kesabaran tak ada batasnya, yg harus kau lakukan hanyalah menunggu dan membuktikan bahwa kau benar-benar berubah, bersungguh-sungguh menjadi pribadi yg baru. Jika memang lingkunganmu tak mendukungmu untuk menjadi lebih baik, carilah lingkungan baru yg mampu mendukung dan mengajarkanmu untuk berubah. Apa pun yg terjadi teman, Aku tetap mendukung dan mempercayaimu.
Teman waktu yg lalu sudah berlalu...
Waktu itu hanya bisa dikenang, janganlah dijadikan penyesalan. Seperti hal nya Aku yg tak pernah menyesali hubunganku denganmu... Aku berterima kasih padamu teman, karena dengan kaulah banyak hal yg Aku pelajari, banyak hal yg harus Aku syukuri. Seperti itulah harusnya kau lakukan. Jangan selalu menyesali apa yg telah kau perbuat terhadapku dan yg lain. Syukurilah bahwa kita masih berteman dan kau masih dapat memperbaikinya.
Jangan berhenti berubah untuk menjadi pribadi yg lebih baik dan membawamu pada kebahagiaan.
Ditulis untuk seorang teman yg mungkin tidak akan pernah membaca pesan ini...

With Care,
Selfy Parkit
Tangerang, 15th July 2009

Kalimat Sakti

Kalimat Sakti

Suatu hari temanku mengatakan sebuah kalimat sakti, “Kalau tidak begitu dunia ini tidak menarik”. Lalu saktinya di mana? Kalimatnya terdengar biasa saja. Tapi coba renungkan dan aplikasikan pada setiap kasus di dalam kehidupan kita.

Misalnya, tiba-tiba saja kita harus bertemu dengan orang yang menyebalkan dan terus mengganggu, atau kita harus menghadapi sms-sms iseng yang isi pesannya tidak layak dibaca, mungkin juga kita harus menghadapi bos kita yang suka marah. Tentunya hal-hal tersebut bisa saja membuat kita merasa lelah dan tak nyaman. Ingin menyingkirkan orang-orang tersebut seketika dari hadapan kita. Tapi apakah dengan begitu kita merasa hidup kita akan tenang dan bahagia selamanya? Tentu tidak, karena kita akan terus menghadapi hal serupa di dalam hidup kita. Tapi coba aplikasikan kalimat sakti di atas! “Kalau tidak ada mereka dunia ini tidak menarik”. Karena ada merekalah hidup kita menjadi warna-warni.

Pelajaran: kebahagiaan tergantung bagaimana kita memandangnya

Dimuat di buletin BVD edisi September 2009

Lingkaran

Lingkaran itu terlihat begitu nyata..
Ku Tak percaya, namun tak mampu mengingkarinya..
Ia menarikku ke dalamnya
Memaksaku untuk masuk, dan ku terbuai dlm rayuannya..
Lingkaran itu kadang memperdayaku..
Namun kadang mengajariku kelembutan..
Lingkaran...
Hati ini masih goyah..
Hati ini masih rentan..
Hati ini mudah terpedaya..
Hati ini kekeringan..
Hati ini kosong kerontang...
Karena kau lingkaran.. Kau tak pernah mampu mengisinya..
Kau begitu hampa.. Kau selalu berputar..
Kau tak pernah pasti..
Kau tak pernah tetap memutuskan..
Kau berdiri di sana, atas kemauanmu walau tak ada yg memintamu...
Namun, Lingkaran...
Hati ini butuh kepastian...
Hati ini butuh ketetapan...
Hati ini butuh kekekalan...
Hati ini butuh terisikan...
Oh.. Lingkaran..
Lihat...
Begitu bodohnya si hati...
Begitu tak berdayanya si hati...
Begitu kasihannya si hati...
Karena kau pun tahu.. Kau takkan pernah dapat memenuhinya...
Kau takkan pernah bisa pasti...
Kau takkan pernah bisa tetap...
Kau takkan pernah bisa kekal...
Bagaimana kau mampu mengisinya slalu??
Begitulah si Hati yg akan terus tak puas dan tersakiti...
Tak henti, selalu tertutupi oleh debu warna-warni nan indah...
Iya.. Lingkaran..
Aku paham kau tak perlu memberitahuku..
Lihat akan betapa sombongnya aku jadinya..
Kutunjukan Betapa beraninya aku menantangmu...
Tapi aku bodoh lingkaran.. Aku terlalu bodoh..
Aku memaksakan hal yg tak mungkin..
Memaksakan yg belum pasti..
Memaksakan kekekalan...
Oh.. Lingkaran bisakah aku yg mengisimu dengan kasih...
Dengan cinta...
Dengan perhatian...
Dengan kelembutan...
Dengan ketulusan...
Dengan kesetiaan...
Dengan perhatian...
Dan dengan kebaikan setiap harinya...
Oh.. Lingkaran.. Dengan begitu mulai hari ini bisakah ku pinta pada mu??
Hanya Satu hal saja pada dirimu...
Berikanlah saja tawa dan senyumanmu kepadaku dan Hatiku...
Itu sudah cukup membuatku Bahagia.. Lingkaran...

Depression of Teenagers

By. Selfy Parkit


Depression can effect kinds of serious symptoms that attack anyone and in anytime. No matter who you are, how your face looks like and where you live. Anyone; young, old, male, female, someone from any country, city, village, ethnic, heredity, and religion can have a depression. Moreover, the rich, the famous, the success such as Abraham Lincoln (the sixteenth president of USA), Beethoven (composer), Buzz Aldrin (astronaut), Charles Dickens (novelist), Delta Burke (actor), Tennessee Williams (Scenario), etc, can also have a depression. Based on America National Institute of Health and Mental, more than 18 million American have a depression. Approximately, between 112.000 and 2.324.000 from the total are teenagers. Some professionals of mental health believe that 20% of Senior High School students really feel unhappy, and have many kinds of psychiatric problems. Teenagers who always look sad, angry, confused, misunderstanding, and rebellious are possible to have a depression.

There are many kinds of depressions; some of them are melankolia depression (depression that appears inside of body), reactive depression (depression that comes from outside of body/ Seasonal Affective Disorder ), and depression after giving birth. If you have ever read Oxford Psychiatric Dictionary, you will find 25 kinds of depression that have different amount of symptoms. However, teenagers are possible have a type of depression like Major Depression, Light Depression (Distimia), or Bipolar Disorder.


First, Major Depression or Clinical Depression is the most disseminating type and can be told as a disease of ordinary brain flu. This type tends to be experienced by girls, because of the changing of their hormone and physical. In fact base on research, boys and girls have more or less the same level of depression when they were children. Nevertheless, at the age of fourteen the number of girls who suffer a major depression leap into two times than boys. Major Depression has many metallic symptoms such as feel sorrowful, emptiness, guilty, jumpy, worthless, sick over; not interest in activities, hobby, or any relation with other; cannot sleep or over sleep; difficult to concentrate, memorize, and make a decision; trying to be better by using alcohol and/or drugs abuse. Moreover, it also has physical symptoms such as headache, smarting/ pain and problem of digestion that hard to recover. Even, the symptoms can be worse as mind commit suicide/ efforts to kill yourself.

Second, Light Depression/ Distimia is a kind of light fever that someone or teenagers who have this depression will experience their life with slow motion. He/she can do everyday routine activity, but needs longer time to do things that seems easy to be done. Distimia has chronic and continuous character that is usually experienced by teenagers at least for one year. Distimia causes equal symptoms with major depression, but the form of it is softer. For example, you will feel you are not loved, criticizing yourself, sorrowful, fulminate or sick over, weary, guilty, negative thinking, have no expectation, anxious; difficult to concentrate, memorize, and make a decision; over or less sleep. The symptoms also can be identified from your physical and your behavior such as headache, painful without a real cause; mind commit suicide/ efforts to kill yourself; and disobedient (lying to parents, bad behavior, shoplifting, cheating during an exam, or driving a car under influence or alcohol and/or drugs abuse, etc). according to some experts 70% teenagers who suffer Distimia will finally suffer Major Depression. Therefore, it is necessary for them to get aid as early as possible.

Third, Bipolar Disorder is also recognized as Manic depression. Bipolar means changing mood between two contradictory emotions polar. Sometimes the patient of Bipolar Disorder will feel remarkable sorrow and like having no expectation. It is possible that the patient really angry and hot-tempered. Otherwise, sometimes the patient feels very happy, energetic, has remarkable physical (strong), and unlimited confident. Even though, the psychiatrist mention that an affective Bipolar Disorder as schizophrenia (a mental disorder involving a breakdown in the relation between thought, emotion, and behavior, leading to faulty perception, inappropriate actions and feelings, and withdrawal from reality into fantasy and delusion), but we cannot say the patient is mad or abnormal. The cycle of Bipolar Disorder can happen several times a year, once a day or more regular. This depression type tends to be experienced by some members of a family and possibly inherited. Bipolar Disorder is usually suffered at teen-age or a period of adult early and continue until lifelong. The number of girls and boys who different symptoms between Major Depression and Light Depression (Distimia) such as extreme enragement, tends to lose of concentration, sleep desire become less, thinks much and too attentive, increasing movement and conversation, difficult to make a decision, annoying behavior, deny or run from a problem, risky behavior as using alcohol and/or drugs abuse, etc. On the other hand, the symptoms sometime move/ change to other emotions polar such as energetically feeling, very happy, high remarkable creativity, bombast ideas, over confident or feel unbeatable.

If you feel that, you have some kinds of the symptoms. Probably, you are experiencing depression such as Major Depression, Light Depression (Distimia), Bipolar Disorder or other kinds of depression. If the symptoms make you become more depressed, do not worry because will be able to assist you. Moreover, depression can be cured and you don’t need feel that thing forever. One to remember, depression is a natural thing.

Artikel ini adalah bahan tugas composition waktu di kuliah semoga bermanfaat.
Sumber :
Cobain Bev.”Take It Easy Guys”-7 Kiat Mengatasi Saat-Saat Berat dalam Hidup Kamu.Kaifa.Bandung: 2004.

Goyangan

Goyangan itu tidak melenggak lenggok..
Goyangan itu tidak lemah gemulai..
Goyangan itu bukanlah sebuah tontonan..
Goyangan itu bukan juga sebuah hiburan..
Goyangan itu besar dan mengejutkan..
Goyangan itu membuat banyak insan terkejut..
Goyangan itu menjadi sorotan umum..
Goyangan itu menjadi pembicaraan media..
Goyangan itu seketika saja datang..
Goyangan itu seketika memporakporandakan..
Goyangan itu seketika merenggut hak milik yang ada..
Goyangan itu seketika merenggut yang hidup..
Goyangan itu mengubah kenyataan dalam sekejap..
Goyangan itu seketika memisahkan antara teman, para keluarga dan kerabat..
Goyangan itu seketika menghancurkan mimpi-mimpi..
Goyangan itu begitu amat seketika...
Seketika saja banyak hati yang diliputi duka..
Seketika saja banyak mata yang dibanjiri kesedihan..
Seketika saja banyak insan yang diliputi penyesalan..
Seketika saja banyak hati yang merasa takut, gelisah dan putus asa..
Seketika saja banyak hati yang diliputi rasa syukur..
Seketika saja banyak hati yang bertajuk rasa iba..
Namun....
Banyak juga hati-hati yang mulai tersadarkan bahwa hidup di dunia tidaklah pasti..
Bahwa hidup di dunia rentan dan dipenuhi hal yang tak terduga..
Bahwa hidup di dunia bukan sekedar menghabiskan waktu dengan percuma..
Bahwa hidup di dunia bukan sekedar saling menyaingi dan memusuhi..
Bahwa hidup di dunia bukan sekedar saling mengurusi masalah piring pecah..
Bahwa hidup di dunia perlu berbagi kasih..
Bahwa hidup di dunia adalah hal yang berharga dan patut disyukuri..
Karena hidup di dunia bukan hanya sekedar goyangan belaka.

Mengenang kejadian 2 September 2009, Tasikmalaya Jawa Barat....
By.SELFY PARKIT.
Untuk insan2 yg sedang berduka.. Mari bangkit berdiri karena dunia memberikan kita kesempatan kedua untuk hidup yang lebih baik dan saling berbagi kasih...

Words Create can Our Life

Dalam hidup ini sebuah kata bahkan sangat berarti..
Dunia ini hidup melalui kata-kata. Kedamaian tercipta juga berkat kata-kata.
Perang pun dimulai karena kata-kata..
Tahukah, bahwa Sepenggal kata-kata mampu memberikan inspirasi dan motivasi di dalam hidup kita?
Mengingat bahwa kata-kata sangat memengaruhi kehidupan kita, ada baiknya kita merangkai sendiri kata-kata indah yg mampu memotivasi hidup kita.. Memberikan inspirasi dan semangat hidup untuk terus maju dan berkembang..
Here are My Motivation Words This Month...
Mengembangkan sifat kedermawan..
Memiliki moralitas yg baik..
Mulai berlatih untuk melepaskan hal-hal yg tidak bermanfaat..
Mengembangkan kebijaksanaan..
Memiliki Daya upaya yg baik dalam melakukan hal yg bermanfaat bagi diri sendiri dan makhluk lain..
Mengembangkan dan memupuk Kesabaran..
Berlatih untuk selalu Jujur..
Memiliki Tekad yg kuat untuk mewujudkan apa yg sdh dicita2kan bagi kesejahteraan dan kebahagiaan banyak orang.
Menebarkan Cinta kasih dan Kasih sayang tanpa batas ke seluruh Dunia, alam semesta dan semua makhluk yg hidup di dalamnya..
Melatih dan mengembangkan keseimbangan di dalam Batin..
Sebagai kata2 tambahan dan penghias kehidupan..
SELALU.. Cantik, Rendah Hati, Lemah Lembut, Baik Hati, Baik Budi..
Perhatian terhadap orang lain..
Mengambil keputusan dgn jelas, tepat dan pintar..
SOPAN, berbudi pekerti halus, dan berbakti kepada orangtua..
MEMILIKI kemauan untuk selalu belajar, ketenangan, Kebulatan tekad, semangat, kesabaran, dan belas kasih..
CATATAN..
Jangan pernah sekali pun anda merendahkan diri sendiri dan makhluk lain..
Menghargai kehidupan...
MULAILAH Pagi hari dengan perenungan..
SELALU Bersyukur..
Apa yg harus saya lakukan semoga saya lakukan dengan baik untuk diri sendiri dan orang di sekeliling saya. Begitu juga dengan pikiran dan ucapan saya semoga selalu didasari oleh Cinta dan Kasih Sayang...

Semoga Anda pun dapat menemukan kata-kata inspirasi motivasi bagi Hidup Anda..


PArkit's Motivation This Month..02 Okt'09

Sabtu, 26 September 2009

Nenek


Nenek, ku tahu aku sudah besar dan beranjak dewasa..
Nenek, aku memang bukan cucu kecilmu lagi..
Tapi nenek, bukankah kau tetap saja nenekku yang dulu!
Nenek, ku tahu aku harus mampu berusaha sendiri..
Nenek, ku tahu aku harus tegar..
Tapi nenek, ada kalanya aku rindu dirimu..
Nenek, aku rindu nasehatmu..
Nenek, aku rindu belaianmu..
Nenek, aku rindu kasih sayangmu..
Nenek, aku rindu di dekapmu..
Nenek, ku tahu itu memang tak mungkin..
Nenek, ku tahu aku harus bangkit sendiri..
Tapi nenek, di saat begini aku sungguh butuh berbicara denganmu..
Nenek, aku butuh mengungkapkan isi hatiku..
Nenek, aku butuh bercanda tawa denganmu..
Aku tak sabar ingin menceritakan semuanya pada dirimu..
Seperti halnya apa yang biasa aku lakukan saat kau masih bersamamu..
Nenek ingat, kebiasaanku kalau pulang dari sekolah?
Ya, aku akan tidur di pangkuanmu. Lalu sambil kau belai-belai rambutku, kau pun mendengarkan ceritaku tentang sekolah.
Nenek ingat, apa yang akan ku minta kalo tiba-tiba terbangun di tengah malam?
Ya, aku akan kehausan minta diambilkan air putih hangat, dan dengan tanpa pikir panjang kau pun berlari ke dapur.
Nenek ingat, kebiasaan apa yang kulakukan sebelum tidur..?
Ya, aku selalu meminta nenek untuk mengklitik kedua telapak kakiku agar aku cepat bisa tidur..
Nenek ingat, apa yang aku lakukan kalau aku sedang sakit? Badanku panas dan aku muntah2!
Ya, aku akan merepotkanmu, merengek untuk segera di bawa ke dokter, padahal saat itu kau tidak punya uang sepeser pun dan harus meminjam kepada para tetangga. Karena kau tahu bahwa sakitku takkan bisa sembuh kalau belum dibawa ke dokter..
Nenek ingat apa yang biasa aku lakukan kalau aku sedang bersedih?
Ya, aku akan mencarimu di kamar, menangis di pangkuanmu, dan menceritakan semua yang telah terjadi. Saat itu kau pun mulai menasehatiku..
Nenek ingat, apa yg biasa nenek lakukan kalau aku berantem dengan teman-teman laki-lakiku?..
Ya, nenek akan memarahi dan mencubit kakiku karena tak mau mendengarkan nasehatmu. Tapi setelah itu, nenek akan memandikankanku dan meminta maaf karena telah mencubitku.
Nenek ingat, apa yang sering nenek lakukan di waktu-waktu luang kita berdua?
Ya, kau akan menggendongku, mengajakku berkeliling kampung atau bermain di rumah-rumah tetangga.
Nenek masih ingat makanan apa yang nenek berikan kalau aku tidak mau makan?
Ya, tentu saja nenek akan memberikanku tempe goreng, karena nenek tahu bahwa hanya itulah makanan kesukaanku sedari kecil, bahkan kau pun tak enggan menyuapiku..
Nenek tahukah kau kalau bagian itulah yang paling aku senangi, disuapi nenek saat makan.
Nenek tahukan kalau aku suka ice cream!!, dan adik mama yang sering sekali membelikanku ice cream.
Nenek kau lihatkan waktu itu tumpukan tempat ice cream bagaikan gunung!!.
Nenek aku mengerti bahwa kau memang harus pergi...
Penyakit itu memang sudah lama bersarang di dalam tubuhmu dan menggerogotimu..
Tapi nenek, aku tahu kau sudah berusaha untuk bertahan...
Kau pergi bukan berarti menyerah...
Karena ku tahu, kau adalah nenekku...
Semangatmu ada di hatiku ini...

To appreciate my Beloved Grandma..
I miss u.
By SELFY PARKIT

Sahabat di Hatiku

Sahabat…
Sejak dahulu sampai sekarang kau selalu mengisi hatiku… Di mana Aku bersinggah, di situ Aku ingin Kau selalu ada di sisiku… Rasanya di setiap waktuku ini takkan lengkap, tanpa adanya kau ‘tuk berbagi kebahagiaan denganku…

Sahabat…
Adakalanya kau pun menjadi tumpahan kekesalanku. Terkadang kau pun harus ikut merasakan kejengkelanku yang akhirnya ku sesali karena membuatmu tak bahagia… Namun sahabat, kau tak pernah menganggap itu sebagai hal serius yang kau pakai sebagai alasanmu untuk meninggalkan aku… Kau malah memberikanku kasih sayang yang lebih agar aku tak lagi terjerumus oleh kemarahanku.

Sahabat…
Kadang kala kau pun bersedia menjadi bantal tidurku, sebagai tempat tumpahan air mataku… Tempatku menyuarakan keluh kesahku… Oh… Sahabat… Saat itu kau sungguh tak keberatan memberikan pundakmu untuk kutangisi, walaupun kau tahu air mata dan ingusku sudah siap membasahi pakaianmu di bagian itu.

Sahabat…
Ada halnya itu pun berubah sahabat… Kadang kala kita bertengkar dan berselisih paham tanpa adanya alasan yang jelas… Masing-masing dari kita mempertahankan ego yang besarnya hanya seujung jari kelingking jika diukur dengan lamanya persahabatan kita… Tetapi begitulah adanya sahabat… Ego kita menghancurkan dinding persahabatan yang telah kita bangun bersama. Saat itu terjadi sahabat… sesal pun tiada guna…

Sahabat…
Aku takkan pernah bisa terlelap jika memikirkan hatimu yang terluka karena pertengkaran kita. Dan kadang tanpa ku tahu.. kau pun seperti itu adanya, merasa sedih karena perselisihan kita… Sahabat kalau saja saat itu kita tidak saling terbuka, membicarakan perasaan dan kesedihan yang kita rasakan, mungkin saja sang ego akan memisahkan kita.

Sahabat…
Adakalanya kau merasa lebih bahagia dengan orang lain yang lebih kau cintai dari padaku… Adakalanya waktumu kau curahkan untuk dirinya, melebihi waktumu untuk diriku… Adakalanya bahkan kau lebih nyaman berbicara dengannya, melebihi membagi ceritamu kepadaku… Adakalanya kau memilih pergi dengannya, melebihi menghabiskan harimu denganku…

Sahabat…
Sungguh aku akan sangat berpikiran kerdil, jika aku merasa cemburu dan tak turut bahagia dengan apa yang menjadi kebahagiaanmu, Sahabatku… Namun sahabat, ada saatnya aku merasa kesepian seorang diri,.. ada saatnya aku ingin berbicara dan berbagi cerita denganmu,… ada saatnya aku ingin menghabiskan waktuku dan pergi bersama denganmu,.. Tapi… ada saatnya aku pun tak mau mengganggu kebahagiaanmu dengannya sahabatku…
Aku mengerti sahabat…
Seperti engkau mengerti aku, Seperti engkau yang rela melepaskan sejenak kebahagiaanmu demi untuk membahagiakanku. Aku mengerti sahabat, karena dengan mengertilah kita akan tetap selalu menjadi sahabat…

Sahabat…
Kita takkan pernah tahu kapan perpisahan alam akan memisahkan kita… Kita pun takkan pernah tahu kapan perubahan alam akan merenggut apa yang telah kita pertahankan… Kita takkan pernah tahu semua tentang ketidakpastian dunia…
Tetapi sahabat…
Sampai kapan pun… di kehidupan ini atau pun di kehidupan yang akan datang, seandainya aku dapat memilih… sahabat… kau tetaplah sahabatku…

Sahabat…
Bersama kita berbagi, suka cita, canda tawa, riang gembira, hiru biru kehidupan… Memberikan warna-warni kehidupan yang tak pernah pudar oleh masa.. Membuat waktu yang berlalu dan kulalui bersamamu ini menjadi semakin indah. Tak peduli sehari, sebulan, setahun bahkan seabad… kau tetaplah sahabatku… Rasa sayang, ketulusan dan kesetiaan ini sahabat… terukir di hatiku untuk dirimu sahabatku…

Ditulis dan persembahan untuk sahabat-sahabatku di sana yang tak dapat kusebutkan namanya satu persatu.

With love,
Selfy Parkit



Ada Apa Dengan Mu???

Tiga bulan berlalu dengan cepat masih ingat kebahagiaan yang gw rasakan ketika gw membaca kembali artikel-artikel yang pernah gw tulis dan gw publish di Facebook. Untuk kembali kekeadaan tersebut butuh waktu yang tidak lama, hanya dengan membaca beberapa kalimat saja pikiran ini sudah merasakan kebahagiaanya. Tetapi tentunya kebahagiaan yang dirasakan saat ini sudah berbeda, tidak sama seperti kebahagiaan pada saat menulis artikel-artikel tersebut. Bulan-bulan belakangan ini gw merasa seperti kehilangan kebahagiaan itu, inspirasi pun jadi jarang muncul. Hanya rasa malas dan enggan saja dalam melakukan hal yang seperti biasanya. Untuk mengisi kekosongan dan kesepian gw, gw pun mulai menjadi demam Facebook. Tapi tentunya Facebook tidak akan pernah berhasil lama menggantikan ataupun mengobati kesepian dan kekosongan gw, malah kebiasaan itu akhirnya berdampak yang bukan-bukan dan membuat gw semakin tidak fokus pada hidup dan tujuan hidup gw. Singkatnya gw menjadi tidak fokus dengan pekerjaan yang seharusnya gw lakukan saat itu. Bukan salah Facebook tentunya, tetapi kesalahan si penggunanya yang telah menyalahgunakan fasilitas yang ada wkwkwk. Mengapa gw merasa begitu sepi??? Mungkin saja ini dampak dari umur yang semakin bertambah… atau mungkin saja karna kini sahabat gw sudah punya pacar dan waktunya yang disediakan untuk gw tidak seperti dulu lagi… Mungkin saja karena adik gw sekarang sudah menikah dan gw masih tetep jomblo yang akhirnya menguasai tempat tidur besar sendirian… Mungkin saja gw merasa cemburu melihat semua temen-temen gw yang sering kumpul ketawa-ketiwi, pergi main dan nonton bareng bersama atau hang out berduaan saja dengan pacarnya, sedangkan gw harus menghabiskan waktu gw sendirian di kamar gw. Mungkin juga karena gw menghadapi banyak perubahan akhir-akhir ini, ya teman yang tadinya sering menelepon dan mengobrol akhirnya jadi jarang berhubungan. Mungkin saja… ya mungkin saja semua itu dapat membuat gw merasa kesepian dan merasa tidak bahagia, dan banyak lagi kemungkinan-kemungkinan yang mungkin membuat gw tidak bahagia. Tapi apa karena hal itu gw merasa tidak bahagia??? Gw rasa tidak, bukan karena mutlak ketidakbahagiaan gw disebabkan oleh itu semua. Toh selama ini gw masih bisa tetap bahagia walaupun datang kondisi-kondisi seperti itu. Kalau dikatakan mungkin gw tak bahagia karena semakin bertambahnya umur, toh setiap detik pun umur tetap semakin bertambah, lalu apa setiap detik gw tidak bahagia??? So bukan itu yang membuat gw kesepian dan tidak bahagia. Kalau dikatakan mungkin saja karena kini sahabat gw sudah punya pacar dan waktunya untuk gw tidak seperti dulu lagi, toh gw masih suka pergi bareng and telp-telp-nan dengan dia, walau memang waktunya tidak sebanyak dulu tapi gw merasa senang jika melihat dia bahagia dan dapat menemukan seseorang yang disayangi untuk menjadi teman hidupnya. Kalau dikatakan mungkin karena saat ini adik gw sudah menikah dan gw masih tetep jomlo dan akhirnya tidur sendirian. Gw rasa tidak juga, toh gw merasa bahagia ketika melihat adik gw tersenyum di hari pernikahannya dan gw dengan leluasa bisa punya kamar tidur sendiri, jadi kalau gw telp malem-malem sampai pagi pun ga akan ada yang protes, terganggu dan beriksik (wkkkwkk). Trus apa karena gw cemburu melihat semua temen-temen gw yang sering kumpul, bareng nonton ma pacarnya dan lain-lain, sedangkan gw harus sedirian menghabiskan waktu di karmar, No.no… toh sudah biasa dari dulu memang begitu adanya. Trus Apa karena perubahan-perubahan yang akhir-akhir ini terjadi yang menyebabkan gw kesepian, merasa kosong dan menderita??? Ternyata bukan perubahannya yang membuat gw merasa menderita tetapi ketidakterimaan akan perubahanlah yang akhirnya membuat gw menderita. Menolak perubahan itu yang menyebabkan penderitaan.

Hidup ini Perubahan

Tanpa disadari hidup ini berubah, ya hidup ini perubahan, mau tidak mau memang harus menerimanya. Di saat kita mulai tidak menerima perubahannya, maka siap-siaplah untuk menderita karena ketidakpuasan dan ketidaktertarikan kita akan perubahan tersebut. Hidup kita ini terus berjalan menuju perubahan demi perubahan, dari perubahan yang baik menjadi yang tidak baik, atau sebaliknya. Dari yang bagus menjadi jelek, dari yang jelek menjadi bagus. Dari indah menjadi tidak indah atau sebaliknya. Dari kecil menjadi besar, dari ada menjadi tidak ada, dari tidak ada menjadi ada. Semua berubah karena segala sesuatu tidaklah pasti adanya, tetapi hanya perubahanlah yang pasti adanya. Namun baik-tidak baik, jelek-bagus, besar-kecil, ada-tidak ada, atau sebaliknya pikiran kita sendirilah yang melabel itu semua. Sama halnya dengan kebahagiaan dan ketidakbahagiaan, pikiranlah yang mengatakan itu semua. Karena pada dasarnya kebahagiaan dan ketidakbahagiaan setiap orang kadar dan tingkatnya berbeda-beda. Ada kalanya kita bilang hidup sederhana adalah penderitaan, tetapi bagi sebagian orang hidup sederhana itu kebahagiaan karena merasa tidak banyak beban hidup. Begitulah kebahagiaan dan ketidakbahagiaan kita sendirilah yang menentukan.


Selfy Parkit


Bunuh Diri dengan Tenang (Comitting Suicide in Peace)

Sepi...
Menyendiri...
Perasaan ini sulit dilukiskan..
Kosong, hampa, tanpa rasa...
Sedikit pun tak ada cahaya kehidupan.. Ingin rasanya kuakhiri saja..
Benar-benar memadamkannya.. Mengakhiri semua selama-lamanya...
Ah.. Ha.. Kuambil saja racun tikus rasa strawberry yg ada di lemariku.. Atau pisau pemotong daging milik orang tuaku.. Tapi.. Apakah lebih nyaman kalau leher ini berkalungkan tali saja???
Ah... Tidak ah.. Nanti lidahku malah akan nongol keluar.
Bagaimana kalau aku terjun bebas saja dari lantai 16 Mall dekat rumahku!! Atau menabrakan diri ke mobil?? atau kereta api juga boleh... Hmm... Ku rasa ini ide yang buruk, aku tak suka kalau nanti tubuhku ini berantakan...

A..ha... Bagaimana kalau terjun bebas dari jembatan ke kali yg dalam dan arusnya kencang???
Wow sudah pasti aku akan tenggelam, karena aku memang tidak bisa berenang. Tapi.. Bagaimana kalau tubuhku tidak bisa ditemukan dan lenyap dimakan ikan-ikan!?
Hmm.. Tidak.. Tidak... Ide itu kurang bagus.
Wah bagaimana kalau aku memuaskan nafsu keinginanku dulu, baru kemudian memikirkan lagi bagaimana caranya. Wah seru juga kalau tiba-tiba ku terima saja semua orang yang menyatakan cintanya padaku.. Hahaha....
Lalu akan kuhabiskan waktuku bersama mereka, berbuat apa pun yang ku mau.
Ku buat mereka merindukan ku. Kemudian mencampakannya, seperti apa yang mungkin pernah mereka perbuat kepada orang lain.... Setelah itu aku ingin menghabiskan uangku dan semua hartaku yang tersisa.... Berkeliling dunia dan menghambur-hamburkannya.. Ah..ha.... Bisa jadi aku juga akan mencoba semua yang belum pernah aku lakukan selama masa hidupku...
Bagaimana rasanya 'ON' dengan obat-obatan dan benda-benda tertentu.... Bagaimana rasanya melakukan seks bebas....
Bagaimana melakukan hal yg terlarang....
Wow keren.... Tapi dengan begitu bukan saja tubuhku yang rusak, namaku juga akan terancam tercemar....
Lalu setiap orang yang mengenalku akan mencaci makiku..
Mereka Hanya akan Membicarakan semua kejelekanku saja, dan pada akhirnya aku akan selalu dijadikan contoh yang tidak baik selama berabad-abad kehidupan.... Hu.hu.hu.hu....
Tidak.. Tidak.. Tidak.. Aku tidak ingin pergi dengan percuma dan dikenang sebagai orang yang tidak baik.
Hmm... Bagaimana kalau aku mulai dengan mengajak mereka semua yang mencintai dan menginginkanku berkencan pada waktu yang sama, lalu mengatakan kalau aku pun mencintai mereka dan ingin mereka semua bahagia. Tetapi karena aku akan pergi, kuanjurkan mereka untuk mencari saja pasangan lain yg mencintai mereka.... He.he.he...
Bagaimana kalau aku menghabiskan saja uang dan semua hartaku untuk orang yang membutuhkan....
Seperti panti asuhan, mereka yang terlantar dan tak punya rumah....
Pastinya mereka semua akan senang dan bahagia....
Hmm... Bagaimana kalau aku juga datang mengunjungi Rumah Sakit-Rumah Sakit terdekat. Memberikan bantuan biaya pengobatan untuk pasien-pasien yang tidak mampu. Lalu menghibur mereka yang sakit dan memberi semangat agar mereka lekas sembuh....
Oo...ouw apa yang aku lakukan???
Apa aku gila! Bagaimana bisa orang yang ingin mati malah datang menghibur orang lain dan memberikan semangat untuk tetap bertahan hidup?!?! Aku lupa kalau di luar sana banyak orang-orang yang tidak punya atas apa yang aku punya....
Hal ini dan cara ini bukan saja membuatku mati dengan nama baik, tetapi juga membuatku mengurungkan niat untuk tidak mematikan diriku.... Mengingat mereka yang akan mati ingin tetap hidup dan memiliki semangat untuk tetap hidup dan melanjutkan hidup.....



Didedikasikan untuk mereka yang kesepian dan ingin segera mati. ^_^ By. SELFY parkit.

Jumat, 11 September 2009

Hasil Translatetan Brosur

Sakyadhita

Konferensi Internasional ke-11 Perempuan-perempuan Buddhis

“Perempuan-perempuan Buddhis unggulan”

Ho Chi Minh City . Vietnam
28 Desember 2009 – 03 Januari 2010

Sakyadhita dengan gembira mengumumkan Konferensi Internasional Sakyadhita yang ke-11 Perempuan-perempuan Buddhis, diselenggarakan di Ho Chi Minh City dari tanggal 28 Desember 2009 – 03 Januari 2010. Tamasya wihara di sekitar Ho Chi Minh City akan diadakan untuk tanggal 04 – 05 January. Falkutatif tamasya ke Hue dan Hanoi akan tersedia dari tanggal 06 – 10 Januari.

Mengenal Vietnam
Menurut legenda, orang-orang Vietnam merupakan keturunan dari seekor naga dan peri. Ahli purbakala mengatakan kepada kita bahwa manusia telah bermukim sekurang-kurangnya 400.000 tahun. Suatu masa keemasan dari kebudayaan Dong San dituliskan selama masa seribu tahun pertama Sebelum Masehi, diikuti oleh masa seribu tahun kekuasaan Han dan kebudayaan Feodal. Setelah abad ke 10 Masehi, Negara ini maju pesat di bawah disnasti orang-orang vietnam yang dipusatkan berturut-turut. Negara Perancis menyerbu di tahun 1858 dan memerintah negara tersebut dari tahun 1884 sampai dengan tahun 1945, ketika Republik Demokrasi Vietnam menyatakan kemerdekaannya dari kedua negara yaitu Perancis dan Jepang. Negara Vietnam menderita 30 tahun dalam peperangan dan akhirnya bersatu kembali pada tahun 1975.
Berbatasan dengan Kamboja, Laos, Cina dan Laut Cina Selatan, daratan Vietnam termasuk 1000 mil (1.400 Km) garis pantai tropis, pengunungan hijau, dan tanaman padi yang berkilauan. 87 juta orang dari populasi merupakan kumpulan dari 54 suku yang menciptakan sebuah kaleidoskop banyak orang, kebudayaan dan agama-agama.
Pengaruh Kebudayaan orang Vietnam pribumi, Cina, Cham dan Perancis terjalin ke dalam seni, tarian-tarian latar yang komplek, Pewayangan biasa, kesenian/opera rakyat, musik kuno yang dimainkan di ruangan kecil, melukis kain sutra, arsitektur, dan berbagai macam tarian nasional.
Masakan orang Vietnam unik, menyenangkan dan lezat! Bersama-sama dengan berbagai macam pilihan masakan non-vegetarian. Pengaruh Buddhis sudah menambah banyak hidangan utama. Vegetarian dan hidangan tambahan dengan memasukan kuah/saus. Ada sebuah penekanan pada kesegaran, dengan kelembutan dan rasa yang seimbang. Masakan Kari orang Vietnam, membungkus berbagai macam, sup mie, hidangan nasi, dan roti asal Perancis yang berlimpah.
Kebudayaan spiritual Vietnam meliputi Buddhisme, Taoisme, Konfusius, Katolik, dan agama tradisi pribumi seperti Cao Dai dan Hoa Hao. Lebih dari 60 persen orang-orang Vietnam mengikuti beberapa bentuk praktik Buddhis, termasuk Therawada, Mahayana dan tradisi Mendicant (tradisi dimana para biarawan-biarawatinya hidup dari sedekah).

Buddhisme di Vietnam
Buddhisme disebarkan ke Vietnam pada abad pertama Sebelum Masehi, ketika para bhikkhu tiba dari India Selatan melalui jalan laut, dan di abad kedua , ketika para Bhikkhu tiba dari Cina melalui daratan. Gelombang arus lainnya terjadi pada abad keenam yaitu ketika kerajaan Khmer didirikan di dekat Hue di pusat Vietnam. Over time, Dua garis sisilah Zen (Thien) didirikan di Vietnam, satu dari India dan lainnya dari Cina. Di tahun 1115, Dieu Nhan menjadi seorang bhikkhuni asal Vietnam pertama dan mendirikan sanggha bhikkhuni di Vietnam. Tempat tinggal orang-orang Vietnam sering memajang gambar-gambar dan sutra-sutra yang dipersembahkan kepada Quan Am, welas asih Bodhisattwa.
Buddhisme orang-orang Vietnam sangat bermacam-macam. Orang-orang dari utara cenderung lebih tertarik pada praktik Thien (Zen), sementara orang-orang dari selatan cenderung memilih Dao Tang (Tanah Suci). Sepanjang perbatasan Kamboja ke bagian barat daya, ada banyak komunitas Therawada, dengan pada bhikkhu berjubah kuning tua, dan para bhikkhuni yang melanjutkan keseharian mereka dengan keliling meminta sedekah. Bhikkhu dan bhikkhuni pribumi tradisi Mendicant berpakaian dengan jubah warna kuning. Setiap tradisi mempunyai jenis puja bakti (Chanting)tersendiri dan penanggalan aktif festival/ perayaan Buddhis sepanjang tahun. Di Vietnam, praktisi wihara menikmati penghormatan yang besar. Bhikkhuni mendapatkan jalan masuk yang sama untuk pendidikan Buddhis dan pentahbisan secara penuh, juga sangat aktif di dalam pekerjaan kesejahteraan sosial.

Lokasi Konferensi
Konferensi internasional perempuan-perempuan Buddhis Sakyadhita yang ke-11 akan diadakan di Universal Light Monastery di pusat kota Ho Chi Minh (dahulu dikenal sebagai Saigon). Kota besar yang sibuk ini terletak di tepi sungai barat Mekong, salah satu sungai yang terbesar dan terindah di Asia. Ho Chi Minh City adalah pusat perindustrian dan perniagaan Vietnam. Sebagai tambahan dari banyaknya kuil-kuil dan pagoda-pagoda yang indah, kota ini juga disibukan oleh banyaknya kendaraan bermotor, mobil, pabrik, restoran, dan perdagangan. Orang-orang Vietnam berbicara bahasa yang menggunakan gaya suara (Tonai) dituliskan ke dalam abjad fonetis barat. Walaupun bahasa Vietnam aslinya ditulis dalam huruf Cina, sekarang ini hanya para pelajar dan orang-orang dari wihara saja yang dapat membaca dan menulis dengan huruf-huruf tersebut. kebanyakan dari para anak-anak muda berbicara sedikit berbahasa Inggris, para kaum tua kemungkinan berbicara dalam bahasa Perancis,dan orang-orang Vietnam keturunan Cina kemungkinan berbicara dalam bahasa Cina.

Perjalanan ke Vietnam
Kota Ho Chi Minh pada bulan Desember dan Januari bisa sangat panas dan lembab selama siang hari dengan suhu mendekati 95 F (32 C). Suhu pada malam hari dan subuh (pagi-pagi sekali) bisa sangat dingin dan berkabut, mencapai sama rendahnya dengan 60 F (15 C). Suhu di utara sangat lebih dingin.
Semua pendatang di Negara Sosialis Republik Vietnam (Socialist Republic of Vietnam) akan membutuhkan passport (berlaku untuk sekurang-kurangnya enam bulan dari tanggal catatan masuk) dan visa. Hubungi kedutaan besar Vietnam di negaramu untuk informasi mengenai syarat-syarat dan pengajuan visa. Jangan lupa menyediakan cukup waktu untuk proses pengolahan.

Tema Konferensi
Tema konferensi “Perempuan-perempuan Buddhis Unggulan”, akan menyoroti prestasi-prestasi dari para perempuan Buddhis di sekeliling dunia. Sampai saat ini, para perempuan sebagian besar ditinggalkan dari sejarah Buddhis. Sejak tahun 1987 para anggota Sakyadhita sudah membuat usaha yang sungguh-sungguh untuk mendorong penelitian mengenai kehidupan dan prestasi-prestasi para upasika (perempuan umat awam) dan bhikkhuni di dalam masyarakat Buddhis. Konferensi Sakyadhita yang ke-11 akan mendorong penelitian dan pemikiran lebih jauh lagi mengenai pencapaian prestasi ini.

Topic Lokakarya
Pergerakan Dharma, Tindakan dalam Kesadaran Penuh (Dharma in Motion, Mindfulness in Action)
Perbedaan : Tradisi-tradisi Meditasi (Diversity: Meditation Traditions)
Kepemimpinan untuk Kelompok Para Perempuan Buddhis (Leadership for Buddhist Women’s Groups)
Anak-anak Bersama Dharma : Timur dan Barat (Dharma with Children: East and West
Komunikasi yang Berwelas Asih (Compassionate Communication)
Mengerti Kekerasan Rumah Tangga (Understanding Domestic Violence)
Mengikutsertakan Para Upasika Dalam Kemasyarakatan (Engaging Buddhist Laywomen).
Tarian Kesadaran Asia: Pengaruh Kebudayaan di Sepanjang Jalan Buddhis (Mindful Asian Dance: Cultural Impact along the Buddhist Path)
Transformasi/ Perubahan Konflik (Conflict Transformation)

Jadwal Harian
27 Desember Tiba di Ho Chi Minh City
28 Desember Upacara pembukaan
29 Desember – 02 Januari Sesi konferensi: Meditasi, ceramah, diskusi dan lokakarya
03 Januari Upacara penutupan
04 – 05 Januari Tamasya wihara di sekitar Ho Chi Minh City
06 – 10 Januari Tamasya fakultatif ke Hue dan Hanoi

Biaya Konferensi
Biaya pendaftaran konferensi 50 Dollar Amerika (US $50)uang tak dapat dikembalikan.

Batas Akhir Pembayaran
Pendaftaran harus diserahkan pada tanggal 1 Oktober. Tempat terbatas, jadi pastikan untuk mendaftar lebih awal.

Topik Diskusi
Kepemimpinan dan Perempuan-perempuan Buddhis
Perempuan-perempuan Unggulan Dalam Sejarah Buddhis
Para Guru Perempuan-perempuan Buddhis: umat awam dan yang sudah ditahbiskan
Percakapan Lintas Kebudayaan
Keikutsertaan Bermasyarakat Para Perempuan Buddhis
Dharma Lintas Generasi dan Budaya
Perempuan-perempuan Buddhis dan Kemiskinan Dunia
Mengajarkan Dharma di dalam Penjara
Perempuan-perempuan Buddhis dan Berbagai Macam Gaya Hidup
Pendidikan Buddhis dan Lintas Kebudayaan
Hidup Sederhana, Menjaga Lingkungan

Bagaimana Saya Dapat Membantu?
Mensponsori seorang bhikkhuni atau upasika dari negara berkembang untuk menghadari konferensi! Hanya dengan bantuan Anda perempuan-perempuan dari Banglades, Bhutan, Birma, Kamboja, India, Laos, Monggolia, Nepal, Thailand atau Sri Lanka akan mendapatkan kesempatan ini. Konferensi Sakyadhita berpengalaman mengasuh dan mendorong para perempuan untuk menjadi para pemimpin bagi komunitas mereka.
Tak mampu menghadiri konferensi seorang diri? Berikan bantuan untuk seorang bhikkhuni dan upasika yang layak ditolong untuk menghadiri! Semua yang mereka butuhkan adalah sebuah tiket penerbangan. Para umat Buddha Vietnam yang baik akan mengatur makanan, akomodasi, pendaftaran, dan tamasya wiharanya! Tak mampu membantu secara finansial? Sakyadhita menerima dengan senang hati bantuanmu dalam bentuk perencanaan konferensi.

Fomulir Pendaftaran
Biaya pendaftaran: $50
(sudah termasuk makan, tidak termasuk akomodasi)

Makanan (28 Desember – 3/5 Januari), pilih salah satu:
Sarapan, makan siang, dan the
Sarapan, makan siang, the dan makan sore

Saya tertarik untuk ikut akomodasi
$40/malam r 30$/malam r $20/malam
$10/malam r Satu kamar (Single room) r Dua kamar (Double room)
Saya ingin berbagi dengan___________________________________________

Pergantian Airport tanggal 27 Desember
Tamasya wihara tanggal 4 – 5 Januari
Tolong kirim informasi mengenai falkutatif tamasya ke Hue dan Hanoi pada tanggal 6 – 10 Januari

Membantu mensponsori seorang perempuan dari sebuah negara berkembang
$30 r $50 r $100 r $200 r $500
$800 r Lainnya___________
Saya ingin mensponsori r bhikkhuni r Upasika dari ____________________ (negara/tradisi) $ ________ total jumlah yang terlampir

Saya dapat menyumbangkan bakat-bakat dan ide-ide di bawah ini:
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Nama:______________________________________________________________________Alamat:_______________________________________________________________________________________________________________________________________________Negara:____________________________________________________________________Telephone/Fax:_____________________________________________________________Email:_____________________________________________________________________________

Sakyadhita
International Association of Buddhist Women
923 Mokapu Blvd
Kailua, HI 96734 U.S.A
Email: Sakyadhita@gmail.com
www.sakyadhita.org

Kalimat Sakti

Suatu hari temanku mengatakan sebuah kalimat sakti, “Kalau tidak begitu dunia ini tidak menarik”. Lalu saktinya di mana? Kalimatnya terdengar biasa saja. Tapi coba renungkan dan aplikasikan pada setiap kasus di dalam kehidupan kita.

Misalnya, tiba-tiba saja kita harus bertemu dengan orang yang menyebalkan dan terus mengganggu, atau kita harus menghadapi sms-sms iseng yang isi pesannya tidak layak dibaca, mungkin juga kita harus menghadapi bos kita yang suka marah. Tentunya hal-hal tersebut bisa saja membuat kita merasa lelah dan tak nyaman. Ingin menyingkirkan orang-orang tersebut seketika dari hadapan kita. Tapi apakah dengan begitu kita merasa hidup kita akan tenang dan bahagia selamanya? Tentu tidak, karena kita akan terus menghadapi hal serupa di dalam hidup kita. Tapi coba aplikasikan kalimat sakti di atas! “Kalau tidak ada mereka dunia ini tidak menarik”. Karena ada merekalah hidup kita menjadi warna-warni.

Pelajaran: kebahagiaan tergantung bagaimana kita memandangnya

Sabtu, 29 Agustus 2009

SAKIT

Oleh Selfy Parkit

Ketika sedang sakit, umumnya setiap orang merasakan hari yang dilaluinya terasa lebih sepi, suram, dan membosankan. Ada pula bagi sebagian mereka yang merasa sulit berpikir dengan jernih jika dirinya mengalami sakit. Begitu juga dengan hari-hari yang kulalui saat Aku sakit beberapa waktu yang lalu. Aku cenderung merasa kesepian dan sedikit bosan, karena hanya bisa melakukan hal yang itu-itu saja. Tak banyak yang dapat kuperbuat, dan kerjaku seharian hanya menjadi penghuni tetap tempat tidur saja. Keinginan bertemu dengan teman-teman dan berbincang-bincang dengan mereka membuatku merasa bertambah kesepian. Syukurnya, Aku memiliki ponsel dengan serentetan nomor teman-temanku yang dapat kuhubungi saat itu. Walaupun banyak dari mereka yang tak mengetahui keadaanku yang sedang sakit, namun Aku merasa terhibur oleh gurauan-gurauan dari mereka.

Sesungguhnya banyak dari kita yang terkadang sering berpikir untuk tidak menjenguk teman kita yang sedang sakit dengan salah satu alasan yaitu takut mengganggu teman kita yang perlu beristirahat. Padahal kebanyakan dari mereka yang sedang sakit sungguh sangat mengharapkan teman, keluarga, saudara dan orang-orang yang disayangi, bisa datang dan menghibur mereka. Walaupun, ada beberapa diantara mereka yang memang tidak suka dijenguk ketika mereka sedang sakit. Lain halnya dengan keadaanku saat itu, kesepian dan kebosanan yang Aku rasakan membuatku berpikir ‘senang rasanya jika ada satu atau dua orang temanku yang datang untuk menjengukku’. Namun, tidak dipungkiri pula bahwa ada kalanya bagi mereka yang sakit memang membutuhkan waktu untuk beristirahat. Untuk itu, jika saja setiap teman-temanku berdatangan dari jam ke jam hanya untuk memberikan makanan atau buah-buahan dan mengucapkan semoga lekas sembuh, Aku rasa Aku akan lelah juga, pikirku. Sebenarnya bukan ucapan semoga lekas sembuh yang Aku harapkan saat itu, apalagi mengharapkan makanan dan buah-buahan tentunya. Tetapi, perhatian dan hiburan merekalah yang benar-benar membuatku seakan-akan sehat kembali seperti sediakala. (Dalam hal ini bukan berarti makanan dan buah-buahan itu tidaklah penting, malah sangat dianjurkan. Ha..ha… ).

Ini bukti nyata bahwa orang yang sedang sakit amatlah membutuhkan hiburan yang mampu membuat mereka tertawa, bukan kata-kata turut prihatin saja atau perasaan sedih dan menyesal karena melihat mereka yang sedang sakit. Namun dari itu semua, menjenguk orang yang sedang sakit adalah baik. Terlebih lagi jika kita bisa merawat si sakit, itu merupakan hal yang dipuji oleh Buddha. Dulu pada zaman Buddha Gotama ada seorang bhikkhu yang menderita disentri dan berbaring lemah di tempat yang telah dihamburi tinjanya sendiri. Buddha dan Ananda yang sedang mengunjungi tempat itu menjenguk bhikkhu tersebut, seraya berkata :

“Bhikkhu, apa yang terjadi padamu?”

“Saya menderita disentri.”

“Apa tidak ada yang merawatmu?”

“Tidak ada, Bhante.” jawab si bhikkhu yang sedang sakit.

“Kenapa para bhikkhu tidak merawatmu?”

“Karena saya tak berguna lagi bagi mereka, Bhante.”

Lalu, Buddha berseru pada Ananda, “Pergi dan ambillah air, kita akan memandikan bhikkhu ini.”

Dengan demikian, Ananda mengambil air ; sementara Buddha menuang air, Ananda mencuci seluruh badan bhikkhu itu. Dengan mengangkatnya pada kepala dan kakinya, Buddha dan Ananda membaringkannya kembali ke pembaringannya. Kemudian, Buddha memanggil seluruh bhikkhu dan bertanya kepada mereka :

“Wahai para bhikkhu, kenapa engkau tidak merawat bhikkhu yang sedang sakit itu?”

“Sebab sudah tidak berguna bagi kita, yang mulia.”

“Kamu sekalian tidak mempunyai ayah dan ibu lagi yang akan merawatmu. Bila kamu sekalian tidak saling merawat siapa yang akan melakukannya? Siapa yang merawat Daku (Buddha) hendaknya merawat pula mereka yang sakit.”

Begitulah Buddha berkata, bahwa merawat orang yang sakit itu sama halnya dengan merawat Buddha. Lalu, Buddha pun menunjukkan nilai-nilai yang hendaknya dimiliki seseorang yang berkeinginan merawat orang sakit, sebagai berikut :

Dengan 5 (lima) cara seseorang dikatakan tepat dalam merawat orang sakit, apakah lima cara itu?

1. Dia menyiapkan obat;

2. Dia mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik, yang baik ditawarkannya dan yang tidak baik tidak ditawarkannya;

3. Dia merawat si sakit dengan cinta-kasih dan tanpa pamrih;

4. Dia tak tergoyahkan oleh tinja, kencing, muntah dan ludah;

5. Dari waktu ke waktu dia mengajarkan, memberi wawasan, menghibur serta memberinya kepuasan batin dengan membicarakan Dhamma.

Sakit yang positif

Setelah beberapa hari, Aku pun sembuh dari sakit. Aku sudah bisa jalan-jalan, makan dengan menu normal dan yang terpenting Aku sudah bisa mandi. Maklum disaat Aku sakit, mandi bukanlah lagi suatu kebutuhan tapi keperluan. Rasanya bahagia bisa melakukan rutinitas seperti sediakala. Rutinitas yang sebelumnya mungkin membosankan akan menjadi lebih menyenangkan ketika kita sembuh dari sakit. Dengan begitu, pada saat kita sehat dan mulai bosan pada kehidupan rutinitas kita sehari-hari, seharusnya kita mulai berpikir, bagaimana nanti jika kita sakit!?

Karena sudah mampu berjalan-jalan, kaki ini pun tak sabar menanti untuk digunakan sebagaimana fungsinya yaitu menapak dan melangkah keluar rumah. Hidung ini juga tak sabar ingin menghirup udara kota, yang walaupun penuh debu, namun menampakan bentuk dunia di pelupuk mata. Keinginan-keinginan tersebut membawaku beranjak pergi ke sebuah toko demi membelikan ibuku sesuatu untuk masakannya yang kurang bumbu. Toko ini memang lumayan jauh dari rumahku, untuk itu awalnya Aku bermaksud untuk mengayuh sepedaku menuju ke toko itu. Namun, setelah ku pikir-pikir akan lebih capailah Aku yang baru saja sembuh dari sakit ini, mengendarai sepeda yang kayuhannya lumayan berat. Oleh karena itu, Aku putuskan untuk naik sepeda motor bersama ayahku yang kebetulan satu arah, lalu pulang dengan berjalan kaki.

Sesampainya di toko dan sesudah membeli barang yang dibutuhkan, Aku pun menjalankan niatku untuk berjalan kaki. Selangkah demi selangkah awalnya terasa mengembirakan, namun di tengah perjalanan kaki ini pun terasa berat. Badan ini terasa lelah dan capai, lalu semangatku pun mulai mengendur. ‘Wah Aku capai, mungkin ini karena aku baru saja sembuh dari sakit dan belum pulih benar’, pikirku. Sekejap saja rasa capai dan lelah yang begitu sedikit ini membuatku berpikir untuk segera memanjakan tubuhku. Aku pun mulai mengasihani diriku yang saat itu baru saja pulih dari sakit tetapi sudah berjalan kaki lumayan jauh dari rumah. Sejenak pemikiran-pemikiran itu membatasi semangatku yang awalnya begitu menggebu ingin berjalan kaki. Sampai akhirnya, Aku menyaksikan pemandangan di luar diriku yang menyadarkanku dan membuatku merasa malu. Pemandangan ini datang dari sosok laki-laki tua yang berjalan gontai dengan tongkat kayunya. Kulitnya hitam keriput dibungkus oleh pakaian hitamnya yang agak kumal dan ditutupi topi di kepalanya. Si orang tua ini pun dengan sangat pelan dan dibantu oleh sebatang tongkatnya berjalan dari toko ke toko meminta-minta belas kasihan, berharap orang yang dihampirinya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Dia rela melangkahkan kakinya yang begitu berat dari satu toko ke toko lainnya yang belum tentu mau memberikannya uang, bahkan selogam uang receh pun. Dia juga rela mengumpulkan receh demi receh dengan keadaannya yang seperti itu, hanya untuk sesuap nasi sehari-harinya.

Dunia ini memang terlihat begitu kejam. Bayangkan saja seorang tua seperti itu, yang mungkin sedang sakit-sakitan masih dibiarkan berkeliaran di jalan raya oleh keluarganya ataupun saudaranya, hanya untuk sesuap nasi. Mungkin saja orang tua ini memang sudah tidak punya lagi sanak keluarga yang merawatnya. Namun, pemandangan di depan mataku ini memberikanku sebuah pelajaran hidup bahwa Aku seharusnya malu melihat si orang tua yang keadaan fisiknya jauh lebih buruk dari padaku, mampu dan mau berjalan tanpa mengeluhkan capai, lelah, berat serta kesakitan yang mungkin ada pada tubuhnya. Tidak seperti Aku yang masih mampu berjalan normal tanpa dibantu oleh sebatang tongkat penyangga pun, sudah berpikir dan mengasihani diriku sendiri hanya karena lelah berjalan sehabis sembuh dari sakit. Namun, ditengah-tengah rasa malu itu, Aku mulai menyadari bahwa betapa beruntung dan bersyukurnya Aku yang walaupun makan bubur, tetapi masih bisa makan tanpa harus meminta-minta di kala ku sedang sakit. Bukan hanya itu saja, Aku pun merasa sangat bersyukur karena ketika Aku sakit masih ada ibu, ayah serta saudara-saudaraku yang masih mau merawatku, tidak seperti si kakek itu.

Lalu kemanakah lenyapnya rasa syukur itu ketika kita sedang sakit? Rasa syukur itu seakan menghilang, seakan pudar oleh derita yang menurut kita teramat berat dan sulit, derita yang sesungguhnya teramat kecil di mata dunia. Terkadang kita lupa untuk mensyukuri hidup dan kehidupan kita di kala kita sedang menderita. Kita juga lupa kalau bersyukur itu artinya merasa bahagia atas apa pun kondisi yang datang dalam hidup kita, merasa bahagia atas apa yang dimiliki dan menghargai atas apa yang sudah kita dapatkan. Apakah hanya karena sakit rasa syukur itu menghilang? Apakah hanya karena penderitaan fisik rasa syukur itu pudar? Dunia begitu luas, penderitaan kita begitu kecil. Rasa syukur ini pun kembali membangkitkan semangatku untuk berjalan pulang menuju rumah. Ingin rasanya membantu si orang tua itu, namun apa daya Aku pulang tak berbekal satu sen pun.

Selfy Parkit’08,

Thanks to My Parents and all My Friends

dimuat di majalah SP edisi Spt-okt

Daftar pustaka :

Dhammika, Shravasti. Dasar Pandangan Agama Buddha. Cetakan kedua. Yayasan Dhammadipa Arama, Surabaya,

Behind the Scene of Being a Writer

Behind the Scene of Being a Writer

Pernah suatu hari ada seorang teman bertanya ke gw, lo mo jadi apa nantinya? Saat itu dengan mantap gw jawab, gw mo jadi penulis. Tetapi di dalam hati gw masih terukir tanda tanya besar “Apa bener???”, rasanya gw belom yakin, ga seyakin dengan pernyataan yang terlanjur gw ucapkan. Lah Wong cita-cita ini aja baru gw cetuskan sekitar setahun yang lalu, dan secara kebetulan tiba-tiba dapat kesempatan serta peluang untuk nulis n jadi penulis.

Berawal dari Diary.

Memang dari dulu gw dah hobi nulis, kerjaan gw di waktu luang ya apalagi kalo bukan nulis hal-hal yang ada di otak gw. Awal tulisan gw dimulai dari satu buah buku diary kecil, yang gw inget kalo ga salah buku itu adalah buku gratisan dari cap angin ‘Cap Elang’ punya nyokap gw yang udah ga terpakai. Karena nganggur ga ada yang gunain, ya gw ambil aja dari laci nyokap gw (he..he.. nah loh maen ambil aja ga bilang-bilang, maklum masih kecil haha..). Bukunya itu bentuknya seperti buku saku dan biasanya gw bawa-bawa sampe ke sekolah segala. Pada waktu itu gw masih duduk di bangku SMP (Junior High School). Biasanya gw akan mulai nulis kalau gw lagi punya masalah. Dulu-dulu kalo gw lagi punya masalah, biasanya gw ga akan cari orang untuk curhat (termasuk ortu gw), tetapi gw bakal ungkapin semua masalah gw di buku itu (bahkan kalo gw lagi suka sama cowo..hahaha… tapi ga deh,, lagi SMP ga pernah curhat soal cowo di buku diary he.he..). Kebiasaan itu terus berlanjut, tapi sempat berhenti juga karena saking banyaknya hobi yang gw geluti saat itu. Mulai dari menggambar, drum band sampai dengan nonton tv, benar-benar menyita waktu gw dan gw sempat melupakan kebiasaan gw yang satu itu. Sekarang ini kalo mo lihat hasil isi kepala gw waktu SMP mungkin Anda-anda sudah terlambat, karena buku yang menjadi modal gw menulis itu, saat ini sudah hilang entah kemana. Namun seingat gw, isinya semua mengenai cerita teman-teman gw semasa SD dan SMP serta masalah gw di dalam keluarga (biasalah isi otak anak kecil yang masih lugu apa sih!!! he..he..).

Curahan Hati

Ternyata dasar iseng menulis yang gw lakuin semasa SMP itu akhirnya terbawa juga sampai di SMK (Vocational High School), bahkan sampai sekarang. Waktu SMK gw mulai mencoba nulis-nulis cerita bersambung. Pernah juga cerita itu gw tunjukin ma temen-temen sekelas dan guru gw di sekolah. Karena masih penulis amatir, gw udah seneng banget kalo temen ato guru gw bilang ceritanya bagus (ga tau juga, kalo siapa tahu ternyata gw cuma diboongin aja buat menghibur diri haha…). Gw inget banget kalo ide cerita dari cerbung itu gw dapet dari mana, he..he… ide itu gw dapetin pada saat gw patah hati karena cowo yang gw suka, jadian ma temen deket gw (ha..ha.. siapa tuh???). Secara cowo itu dah lama banget bahkan bertahun-tahun yang lalu gw sukain, tapi emang dasar lugu ga ngerti bagaimana menghadapi perasaan sendiri, makanya kalo suka ma orang ga pernah nunjukin ato ngasih2 kode apa gitu. (Hahaha… sekarang juga lugu kok.. heheheee, owewek lugunya aja kaya gini gimana ga nya??? He..he ) Setelah cerita bersambung pertama yang gw buat yang serinya nyampe sekitar 40 halaman (diketik pula lagi dengan mesin tik), ternyata tercetus lagi ide gila di otak gw sampe akhirnya terciptalah cerita pendek pertama (idenya bukan dari patah hati lagi loh.. ha..ha.. patah hati melulu kasihan amat hahaha). Tapi sekali lagi sungguh sangat disayangkan kalo Anda mo tahu ceritanya apa, Anda tidak akan bisa membacanya (apalagi didapatkan di toko-toko buku terdekat he..he..) karena Anda sudah terlambat. Kebetulan ceritanya hilang entah kemana karena banyak yang pinjem untuk baca sampe lupa siapa yang belum balikin (ha.ha… gw yang promosiin kok he..he.., tapi kalo mo bikin lagi tenang aja masih ada di otak.. he.he..). Tapi ternyata kebiasaan itu pun tidak bertahan lama, gw sempet berhenti juga untuk buat cerita-cerita fiksi (maklum moody) dan beralih profesi lagi belajar melukis. Ditambah saat itu memang lagi sibuk-sibuknya ikut kegiatan kesenian di luar sekolah (Dragon dance, wah lagi ngetren2nya saat itu, diumur gw yang masih 16 tahun, gw dah kuat lari-lari bawa tongkat kayu yang beratnya kurang lebih 5 kilo ho..ho..ho. wanita super, hasilnya tangan gw udah kaya AdeRai hahaha). Tapi ternyata fenomena kehidupan yang gw hadapi menggerakan kerinduan gw untuk menulis kembali. Lagi-lagi awal tulisan itu bermula dari rasa suka gw sama seseorang yang tentunya ga bisa gw ungkapan melalui kehidupan nyata (bukanya ga PD sih, tapi tau kalo bakal ditolak hahaha). Dimulailah kembali kegiatan curahan hati gw melalui buku yang kecilnya cukup membuat mata bengkak (bukan karena ceritanya menyedihkan, tapi Karena tulisan gaya cacing bersambung gw yang susah dibaca ha.ha..). Semua perasaan gw tertuang dalam bentuk tulisan, dan hal itu sudah bikin gw merasa lega tanpa harus curhat ma orang lain (yang kenal gw di masa itu mungkin bingung, karena terus terang teman-teman gw saat itu beranggapan gw ga pernah punya masalah percintaan. Hahahaha…. Belom tau dia, mungkin mereka akan kaget setelah membaca tulisan gw yang satu ini he..he..). Kegiatan menulis gw ternyata terus berlanjut sampai akhirnya buku itu habis ditulis dan digantikan oleh buku pemberian sahabat gw Novita sebagai hadiah ultah gw.

Mulai Bertambah Gila

Awalnya buku pemberian itu niatnya mo dipake buat nulis-nulis cerpen, tapi apa mo dikata kisah kehidupan gw lebih menarik untuk gw tulis dibanding kisah-kisah fiktif seorang tokoh yang ada di otak gw. Jadi mulai lagilah gw teruskan metode curhat gw ke dalam sebuah buku yang kali ini ukurannya lumayan besar dari sebelumnya. Kali ini, karena bertambah dewasa dan bertambah gila (ha..ha.., gila kalo udah nulis ga inget waktu) tulisan gw ga hanya cerita tentang masalah yang sedang gw hadapi saja, tapi juga mengenai cerita orang-orang disekeliling gw, dan ditambah tulisan-tulisan ngelantur gw (yang ada diotak semua gw keluarin, biar ga mampet he..he..). Trus kalo gw lagi ada masalah biasanya gw juga bakal nasehatin diri gw sendiri di situ, dan ga tau kenapa diri gw di luar sana (yang fiktif) malah lebih bijak dibandingkan aslinya (ha..ha… kadang gw malah merasa goblok dan malu ma diri gw yang di luar sana, sempet juga gw diomel-omelin dan dicaci maki, hihihi). Tak disangka kebiasaan gw ini berlanjut sampe sekarang, walo kadang-kadang jarang curhat lagi di buku, tapi buku curhat gw ini terus bertambah dari waktu ke waktu, akan tetapi fungsinya yang sekarang sudah sedikit berbeda. Kalo dulu curhat tentang patah hati dan lain sebagainya, sekarang ini cenderung berisikan tentang ajaran-ajaran indah yang gw temukan di dalam kehidupan gw.

Iseng Bantu Majalah

Hal tergila dan terPD yang pernah gw lakuin dalam sejarah menulis gw adalah gabung di media massa (Majalah Buddhis Sinar Padumuttara). Gimana ga, gw baru sadar kalo ini adalah ide tergila dalam hidup gw, ketika gw melihat hasil yang gw sendiri ga menyangka akan jadi sebegitunya (ha..ha…). Dulu di dalam pikiran gw SP cuma bakal jadi majalah-majalah yang sering gw liat di wihara-wihara, minimal akan menjadi seperti majalah sebelumnya. Tapi pada kenyataannya SP berpenampilan luar biasa (MoM Sriloka emang ok banget kalo urusan nge-design), dan ga percaya kalo ada tulisan gw di dalamnya. Trus Yang lebih gilanya lagi, SP memuat hal yang belum pernah gw tulis sebelumnya, isinya materi serius yang harus didapat dari hasil wawancara, bedah buku dan cari referensi (dong..dong..dong.. dong… Terus terang modalnya cuma pengen nulis doang, ga punya modal apa2 tapi mao-maonya nyebur,.. Sok PD… hahaha… untungnya punya dasar nulis tugas composition waktu di kuliah, itu juga masih raba-raba ha..ha..). Karena sudah terlanjur berkomitmen mao ga mao harus lanjut, itung-itung belajar coret sini coret sana bolehlah, bahkan cari konsep sendiri yang penting enak dibaca and isinya ga menyesatkan hahahaha… Untungnya ketua umum SP berpikiran ke depan dan cukup bijaksana dalam memotivasi prajurit-prajuritnya (Thanx ya MoM Nato he..he..). Karena doi tau kita-kita belom ada pengalaman di bidang jurnalistik alias nulis di majalah, so saat itu juga doi yang bekerja di permajalahan, menyewa salah seorang temennya yang kerja di bagian jurnalistik buat ngajarin kita-kita aturan dalam menulis di majalah. Ditambah lagi si calon pengusaha ini (gw doain To supaya cepet jadi pengusaha) sibuk-sibuknya ngadain lokakarya buat kita-kita, supaya tambah pinter nulis (bukan pinter “ngarang”nya ha..ha..). Bulan demi bulan kegiatan gila ini gw tekunin, bahkan gw lebih interest nulis dibandingkan dengan pekerjaan gw saat itu, gimana ga kalo udah nulis gw terlalu asik lupa waktu dan segalanya. Sampe-sampe saat itu gw lebih milih nulis di majalah dibanding mikirin lesson plan gw buat minggu depan (ha..ha..ha.. untungnya sekarang gw dah sedikit sadar mana yang harus gw kerjain demi sesuap nasi ha.ha..). Hal yang paling asik dari menulis semua itu (hasil2 yang ada di majalah dan bisa dibaca langsung di SP ) adalah mencari bahan dan berita melalui wawancara langsung. Ini nih yang paling seru dari semuanya… gimana ga, biasanya gw dan MoM Sriloka bakal nyasar-nyasar dulu nyari alamat sebelum ketemu ma orang yang akan diwawancarai. Untungnya MoM Sriloka pinter kalo soal nyari2, dan pengertian juga karena suka traktir makan seusai wawancara (ha.ha.. tau aja kalo gw bakal kelaparan abis pul dari kerjaan he..he...). Tapi apa mau dikata pada akhirnya setelah beberapa edisi, dengan sangat-sangat terpaksa dan disayangkan gw harus keluar dari SP karena alasan beberapa hal (hiks..hiks..). Tapi dengan begitu gw ga akan pernah mematikan kegiatan menulis gw, dan ga akan meninggalkan SP begitu saja (SP dan teman-teman di dalamnya sudah menjadi bagian dari hidup gw.. hiks..hiks…).

Kenapa Juga gw mo nulis di Majalah!!

Selama menulis untuk SP, banyak sekali teman-teman baru yang berdatangan dalam hidup gw. Karena SP pula pola pikir gw berubah 180 derajat. Gimana ga, orang-orang berbakat dan orang-orang bijak, mulai bermampiran dan memberikan gw konsep-konsep baru mengenai kehidupan. Bukan hanya belajar nulis saja yang ternyata gw dapatkan, tetapi juga pelajaran hidup yang sangat-sangat berharga. Gw ngerasa hutang budi dengan SP, dan rasa terima kasih gw ga akan pernah cukup buat mengungkapkan ini semua. Trus kenapa juga awalnya gw bisa gabung di SP??? Ternyata dari hasil Selidik punya selidik, selain gw hobi nulis, sesungguhnya ada juga motif lain dibalik itu semua. Hal ini baru gw sadari ketika gw merenungkan apa saja yang sudah terjadi di dalam hidup gw. Motif gw yang satu itu tercetus atas dasar keinginan dan ego yang besar untuk nunjukin kemampuan gw kepada seseorang. Seorang lulusan sociology yang memang cukup berjasa dan cukup berkesan, serta cukup memengaruhi kehidupan gw di waktu itu. Dia satu-satunya orang yang menjadi motivasi gw untuk melakukan apa yang sebenarnya enggan gw lakuin (membuktikan diri dan menunjukan kebolehan). Dia (Orang yang pernah bercita-cita jadi penulis itu) adalah orang yang pertama kali gw sayang dengan tulus, tetapi pergi karena sesuatu hal (hiks..hiks…). Namun, kepergiannya membuat gw sadar kalo gw harus lebih banyak belajar lagi tentang kehidupan dan bagaimana cara hidup yang benar. Karena dia juga gw jadi sadar bahwa betapa lugu dan gobloknya gw selama ini. Ternyata motif inilah yang akhirnya membuat gw jadi aktif di segala kegiatan, dan sampe-sampe temen gw bilang, gw ga fokus dengan apa yang gw tuju dalam hidup gw. Bahkan jadi guru pun motifnya berawal karena dia. Menyedikan… mengetahui bahwa semua motif dari kegiatan yang gw lakukan selama itu berawal dari kisah gw tentang dia. Namun setelah lama berkecimpung di lingkungan yang lumayan memberikan kondisi yang baik, dan setelah apa yang gw inginkan pun tercapai, akhirnya motif itu pun berubah seiring waktu. Tiga tahun berlalu dengan cepat, gw pun sadar ada hal yang lebih berharga dari sekedar menunjukkan diri saja. Kasih dan ketulusan untuk memberi jauh lebih amat sangat berharga dibandingkan dengan motif (menunjukan diri) yang selama ini menjadi dasar tindakan gw. Namun apa mau dikata walaupun kadang ingin meninggalkan apa yang sudah dicapai dan diperbuat, karena menyadari bahwa betapa rendahnya motivasi dari semua yang gw lakukan, namun rasanya gw sudah terlanjur tercemplung dan berkotor-kotor ria di dalamnya. Setelah menyadari semua ini, gw pun akhirnya berbenah diri mencari arah tujuan gw sebenarnya… Ingin jadi apaan sih gw??? Apa mantap mo jadi penulis??? Apa sudah mantap jadi guru Playgroup??? Akan tetapi apa pun yang gw lakukan, selama kasih dan ketulusan yang menjadi motifnya, gw rasa itu yang akan membuat gw bahagia.

Writing Skill cabutan

Sekarang ini kalo ditanya apa motif lo melakukan semua yang lo lakukan di dalam hidup lo??? Jawaban gw yang masih duniawi banget adalah “I want to make my Mom Happy to what I’ve done. That’s it.” Tanpa disangka motif yang satu ini malah menjadi motor penggerak bagi gw. Gw yang tadinya merasa kehilangan arah karena menyadari tujuan dari motif gw sudah tercapai, akhirnya dapat bangkit lagi melanjutkan apa yang sudah gw mulai. Kalo dipikir-pikir kembali mengenai semua yang gw lakukan selama ini, rasanya gw tidak akan pernah berkembang tanpa orang-orang berjasa dibaliknya. Apa lagi mengenai kemampuan gw menulis (kan udah tau dasarnya cuma iseng-iseng n ga tau rambu-rambunya) tentunya banyak sekali yang sudah memberi pelajaran dan masukan-masukan bagi tulisan gw selama ini. Ada beberapa orang yang memang berjasa banget dalam hal ini.. dan rasanya ingin sekali gw sebutkan nama mereka di dalam tulisan ini, namun gw pun ga mo mengekspos mereka tanpa persetujuan dari mereka terlebih dahulu. Karena gw tau mereka semua adalah pahlawan tanpa tanda jasa, dan orang-orang yang tidak punya motif untuk menonjolkan diri (he..he.. kasih kabar ya, kalo mo ditulis namanya.. haha). Tetapi yang jelas gw banyak mengucapkan terima kasih atas skill2 cabutan yang selama ini gw pelajari dari mereka dan Anda-anda sekalian. Semoga dengan apa yang selama ini gw lakuin dapat bermanfaat bagi semua orang. Satu hal yang ingin gw kutip dari kata-kata seorang teman kepada gw, yang akhirnya merubah style tulisan gw hingga saat ini adalah “Menulislah dengan hati dan jadilah dirimu sendiri”.

Sabtu, 22 Agustus 2009

Kekuatan Cinta Adut (artikel lomba BFBA-BFCG)

Kekuatan Cinta Adut

Lisa dan Willy adalah pasangan muda yang sudah lama bertunangan dan akan segera menikah. Namun, rencana pernikahan mereka harus kandas lantaran Willy meninggal, seminggu sebelum hari pernikahannya. Willy yang semasa hidupnya amat menyukai binatang perliharaan, ternyata terlahir kembali sebagai seekor anak anjing peliharaan Ibu Grambel, yaitu seorang janda tua yang hidup sendiri dan bertempat tinggal di sebelah rumah Lisa.

Sementara tunangannya Willy menjalani hidupnya sebagai seekor anjing, Lisa sang penulis novel akhirnya menerima tawaran bosnya untuk mengambil cuti dalam beberapa minggu guna menenangkan dirinya. Selama liburannya di rumah, Lisa menjadi lebih mengenal dekat para tetangganya. Satu hal yang membuatnya terhibur adalah seekor anak anjing Ibu Grambel yang baru saja lahir, dan tak lain adalah kelahiran kembali dari tunangannya itu. Akhirnya kekuatan cinta mereka menyatukan mereka kembali, walaupun dalam wujud yang berbeda. Lisa yang sebelumnya tidak menyukai seekor anjing, ternyata telah jatuh hati dengan makhluk lucu yang selalu menyapanya itu. Ia pun kemudian memelihara dan merawat anak anjing itu dirumahnya. Peliharaannya itu diberi nama Adut, yang artinya ‘Anjing Gendut’. Selama tinggal bersama Adut, banyak kejadian aneh yang selalu mengingatkan Lisa tentang tunangannya. Perihal prilaku Adut yang sepertinya tahu banyak tentang kebiasaan dan kesukaan Lisa. Keanehan prilaku anjingnya itu semakin menjadi, ketika Victor sahabatnya semasa kuliah muncul dan mulai berusaha mendekati Lisa. Apa pun yang dilakukan Victor demi merebut hati Lisa sepertinya tidak disukai Adut. Adut pun selalu uring-uringan jika Victor datang menemui Lisa di rumahnya ataupun mengajaknya pergi untuk makan malam bersama. Kelakuan Adut terhadap Victor semakin lama membuat Lisa kepusingan. Sampai suatu ketika Lisa sempat berniat membuang dan menelantarkan Adut, karena perbuatannya yang dengan sengaja menggigit tanganVictor, ketika Victor berusaha mencium Lisa. Namun, sekali lagi karena didasari oleh kekuatan cinta, Lisa pun tidak tega dan mengurungkan niatnya untuk membuang Anjing peliharaannya itu.

Bulan demi bulan berlalu, Adut pun bertambah tinggi dan besar, namun ketidaksukaannya terhadap Victor masih saja berlanjut. Terlebih lagi ketika mengetahui niat Victor untuk melamar Lisa, membuat Adut semakin gerang dan memaksa Lisa untuk selalu bertemu Victor di luar rumahnya. Walaupun, Lisa masih dibayang-bayangi oleh sosok mantan tunangannya, namun lama kelamaan hati Lisa pun mencair berkat rayuan kata-kata manis Victor. Keputusan Lisa untuk menerima lamaran Victor membuat Adut jadi sakit-sakitan, anjing itu pun menjadi pendiam dan tak lagi memusingkan kehadiran Victor di rumahnya. Adut yang sepertinya telah kehilangan gairah hidup dan hanya bisa tidur terdiam di dalam kandangnya, seakan-akan merelakan dan mengerti perasaan majikannya. Waktu pun berlalu, dan hari pertunangan akhirnya tiba. Di akhir pesta pertunangannya Victor mabuk berat dan secara tidak sadar mengucapkan sesuatu perihal kematian Willy yang juga sahabatnya semasa kuliah. Dengan sembarangan, Victor menceritakan rasa cintanya yang lama ia simpan terhadap Lisa, dan rasa sakit hatinya kepada Willy ketika datang ke rumahnya untuk mengantarkan undangan pernikahannya dengan Lisa, pada hari dimana Willy mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Sambil gembira dan tertawa lebar, Victor dengan bodohnya mengatakan rahasia yang seharusnya ia simpan rapih. Sebuah rahasia besar, dimana ia telah mencapurkan obat tidur pada minuman yang disuguhkannya kepada Willy. Seketika mendengar hal itu Lisa menjadi garang, dan pergumulan di antara mereka pun terjadi di luar rumah, sampai akhirnya satu buah mobil melintas dan akan menabrak Lisa. Namun, saat itu Adut telah bebas dari kandangnya dan berhasil menyelamatkan Lisa. Karena terbentur aspal Lisa pun pingsan dan tidak mengetahui kalau anjingnya itu telah mati menyelamatkannya. Kemudian karena perbuatan baik yang dilakukan Willy sebagai seekor anjing, Willy pun diberi kesempatan untuk menemui Lisa di alam bawah sadarnya, dan memberitahukan atas semua yang telah terjadi. Dengan mengucapkan selamat tinggal dan mendoakan semoga selalu bahagia, sosok Willy pun lenyap bersamaan dengan cahaya yang membuka pelupuk mata Lisa. Setelah sadar dari pingsan, Lisa pun akhirnya memutuskan pertunangannya dengan Victor.

By. Selfy Parkit