Kamis, 18 Juni 2009

Dokter-dokteran

Dokter-dokteran

Gw dan Novi yang asik ngobrol di pinggir jalan tempat parkir mobil seusai pulang kebaktian malam jum’at di wihara yang biasa kami kunjungi, menemukan obrolan yang menurut gw menarik. Obrolan ini bermula dari keingintahuan gw tentang adik Novi yang akan menjemput kami berdua. Malam itu memang malam yang tak biasa bagi gw dan Novi untuk diantar jemput oleh adik laki-lakinya, karena kebetulan mobil Novi memang harus dibedah dan diotak-atik ma bokap gw, tak tahu apanya yang sedang bermasalah. Pertanyaan yang gw ajukan ke Novi sebenernya sederhana dan tidak spesial, tapi tak tahu kenapa tiba-tiba buntut-buntutnya kita berdua malah nyambung ke obrolan tentang masa depan yang bukan-bukan. Novi bilang kalau adik ke-2 nya ini ngambil jurusan kedokteran, seketika gw terperangah ga percaya. Bagaimana tidak, Om-nya seorang dokter umum dan sudah buka praktik di rumahnya (dokter pribadi gw neh..hehe..), Novi sendiri juga seorang dokter yang baru lulus setahun lalu dan sekarang sudah bekerja di salah satu perusahaan di daerah Serang. Beberapa saudaranya pun ada yang beberapa mengambil jurusan kedokteran. Trus adiknya pingin jadi dokter juga??? (Wow keren… padahal adiknya ini seneng banget main game dan ga disangka pingin juga masuk kedokteran yang pelajarannya ngejelimet dan bukunya tebel-tebel, apa sanggup ya dia…??? Hehehe…. hahaha….). ‘Tapi itu hal yang bener-bener keren’ kata gw ke Novi. ‘Kan suatu hari lo bisa bikin Rumah Sakit sendiri Nov, and dokter-dokter di dalamnya itu adalah keluarga dan saudara-saudara lo semua. Om lo dokter umumnya, Lo bakal jadi dokter spesialis kandungan adik lo bagian neurology trus adik lo yang paling kecil bakal jadi dokter anak ” Gurau gw sambil mengusilinya. Novi cuma bisa ikutan tertawa sambil nambah-nambahin dan nimpal-nimpalin guyonan gw.
“Suatu hari gw juga mo buka Rumah Sakit, tapi Rumah Sakit gw Rumah Sakit batin. Kan jadi pas tuh, lo punya Rumah Sakit yang ngobatin penyakit fisik, gw punya Rumah Sakit yang ngobatin masalah penyakit batin (haha…)”. Kata gw lagi sambil iseng-iseng berandai-andai ke Novi. Trus akan ada dokter-dokter batin di dalamnya, dan gw akan memilih orang-orang yang akan bekerja di Rumah Sakit gw. Di sana akan ada Willy Yanto Wijaya dan Willy Yandi Wijaya ditambah adik-adiknya yang tentunya akan cocok jadi spesialis yang berbeda. Khusus untuk Willy Yanto, gw bakal tempatin dia di bagian spesialis karir pendidikan dan pekerjaan yang gw rasa cocok banget dengan pengalaman dia selama ini. Jadi kalau ada pasien yang prustasi gara-gara hal begituan, maka pasien tersebut akan langsung berhadapan dengan dr.Willy Yanto (hehe.hehe..). Untuk adenya, si Willy Yandi, rasanya dia cocok untuk spesialis konsultasi seks (ha..ha..) dan masalah-masalah tentang pikiran (apa ya?? Gw bingung juga nempatin dia di bidang pikiran, yah pokoknya yang berhubungan dengan penelitian intelektual dan pemikiran). Trus adik-adiknya yang lain tentunya akan gw tempatkan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dokter berikutnya adalah ko Wedyanto, yang satu ini udah gw siapkan tempat yang khusus buat dia. Dokter ini akan secara penuh mengabdikan dirinya sebagai dokter spesialis masalah percintaan (he.he.he.. sesuai dengan bidangnya yang selama ini dia geluti..haha..ha..). Mulai dari bagaimana dapat pacar, bagaimana nerimo atau nolak dengan sehat, bagaimana nembak (mati donk) atau mutusi pacar secara sehat, sampai dengan ngejalaninnya dengan beeeneeeerrr. Semuanya bisa dikonsultasikan ma dokter yang satu ini (Pokoknya udah dalam bentuk 1 paket haha..ha..). Jadi bagi pasien yang punya penyakit batin perihal begituan, ya tinggal gw arahkan saja langsung ke ruangannya (Tenang ruangannya pasti ber AC.. haha… AC alam untuk menyelamatkan dunia dari global warming ha..ha..sori ya ko fasilitasnya saya batasi wkwkwk..). Trus ada lagi neh dokter yang bakal kerja di Rumah Sakit gw, siapa lagi kalo bukan Si MoM Handaka. Wah dokter yang satu ini bakal jadi spesialis Rumah Tangga dan masalahnya. Maklum diantara dokter-dokter gw yang lain Cuma dia aja yang udah married dan tau banyak mengenai masalah perumah tangga (tapi kok si Willy Yandi tadi gw kasih urusan seks ya?? He..he.. ga apapa lah.. yang satu itu khusus urusan seks yang berbeda.. hahahaha….)
Kemudian tak lupa juga akan ada dokter-dokter yang khususnya menangani guru-guru spiritual. Eit..jangan salah loh ternyata bukan umat awam saja yang punya masalah dan penyakit batin, para bhikkhu dan guru-guru spiritual lainnya yang belum suci juga masih punya masalah-masalah batin. Tapi dengan level yang cukup agak berbeda tingkatan tentunya (he..he.. ga tau juga deh MUNGKIN ada juga yang setingkat atau bahkan lebih parah levelnya dari umat awam ha.ha..ha.) Nah untuk pasien yang satu ini, sudah pasti dokter yang menanganinya pun seorang spesialis yang tidak sembarangan dan dipercaya mampu meracik sedemikian obat yang diyakini mujarab untuk si pasien-pasien dengan taraf VVIP-nya (biasa deh VVIP itu levelnya agak personal dan kadang penyakit-penyakitnya juga aneh-aneh bahkan susah diditeksi atau terditeksi..bahkan kadang ga tahu ato ga mengakui kalau dirinya sedang sakit hahaha..). Dalam hal ini gw akan menyarankan Bp. I Gede Prama untuk menjadi dokter spesialis yang khusus menangani para pandita dan penceramah-penceramah baik yang muda mau pun yang tua. Lalu untuk bhikkhu-bhikkhu dan para samana lainnya gw akan menempatkan Ajahn Brahm, Dalai Lama, Thich Nhat Hanh dan bhante Panynyaawaro sebagai dokter spesialisnya. Tidak lupa pula menempatkan Master Cheng yen dan Ayya Santini sebagai dokter spesialis bagi para Mechi, anagarini dan bhikkhuni (bhikkhuni-bhikkhuni lainnya yang akan datang juga ).
Wah gw rasa komplit sudah dokter-dokter gw, siapa lagi ya yang bakal gw pekerjakan (Eit.. enak aja dipekerjakan.. gw sanggup bayar berapa?? Wah mereka adalah pejuang-pejuang tanpa pambrih.. ga ada dan ga akan pernah cukup uang jenis apa pun buat menggaji mereka. Trus bayarnya pake apa donk, pake karma baik aja dah. He.he.he… Hari gini masih gratisan hahaha..) pokoknya lowongan untuk jadi dokter dibuka stiap saat, pasien pun bebas datang jam berapa pun yang mereka mau, dengan catatan dan syarat obat yang sudah dikasih kalau cocok harus diminum dan jangan hanya jadi penghuni lemari makan atau lemari baju saja.. hehehee..
Rasanya Rumah Sakit gw mungkin setiap harinya bakal penuh dikunjungi oleh pasien-pasien yang punya masalah penyakit batin. Maklum kondisi keadaan ekonomi dan lingkungan yang sekarang ini semakin modern dan serba bersaing kadang-kadang banyak membuat orang stres dan butuh berobat. Yah..yah.. gw rasa udah cukup kali ya gw menghayalnya (lama-lama gw ngelunjak lagi.. ha.ha.ha…) tapi yang jelas ini kan Cuma berandai-andai, jadi mohon maaf jika ada salah-salah kate ato ada pihak-pihak yang merasa disinggung/tersinggung dan lain sebagainya (he.he.. maklum penulis kecil yang satu ini memang suka berpikir yang aneh-aneh ha..ha.., jangan-jangan dan kayanya gw bakal jadi pasien pertama di Rumah Sakit gw sendiri ha.ha.ha.. ). Bagaimana pun nama-nama orang yang disebutkan tadi itu bener-bener memberikan inspirasi di dalam hidup gw. Walaupun gw hanya mengenal mereka lewat tulisan-tulisan mereka, atau hanya sekedar mengenal saja dan mungkin mereka malah ga kenal gw, tapi mereka adalah dokter-dokter batin yang luar biasa menurut gw (Setelah Buddha Gotama tentunya). Masih banyak lagi dokter-dokter batin yang lain di dunia ini yang belum sempat disebutkan namanya dan banyak memberikan inspirasi bagi dunia. Namun, kita pun selayaknya selalu menjadi dokter pribadi untuk batin kita sendiri, dengan selalu mengoreksi diri dan menyadari kesalahan sendiri serta mau makan obat (memperbaiki kesalahan diri). Layaknya menjaga kesehatan, atau menjaga mesin mobil sendiri biar nantinya kalau masuk Rumah Sakit atau bengkel ga rusak-rusak amat (ha..ha..). Semoga dokter-dokter fisik dan batin di dunia ini selalu berjuang tanpa lelah dan selalu memberikan warna kedamaian serta keindahan bagi alam semesta. Semoga Semua Makhluk Berbahagia…

21Mei 2009
Selfy Parkit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar