Sekarang ini kalau buka internet dan cari data di internet kebanyakan informasi yang diperoleh adalah melalui blog orang. Banyak blog yang tampilannya menarik dan sekeren website, kira-kira bagaimana cara bikinnya??? Kalau anda berpikir mau ikut-ikutan membuatnya juga, mendingan anda berpikir seribu kali, karena tahu kenapa??? Kalau anda sudah mulai berusaha register ke salah satu fasilitas blog gratis di internet, buntut-buntutnya anda pasti memiliki ID blog sendiri yang bisa dikotak-katik sesuka hati anda dan sesuai dengan selera anda, dan mulai saat itu mungkin saja anda akan menjadi kecanduan. hahaha....
Ya membuat blog bisa bikin kita kecanduan, dan setiap harinya bisa-bisa anda manteng di depan komputer sibuk kotak-katik tampilan blog anda, atau sibuk bikin karangan bebas buat diupload dan dipublish pada blog anda. Kalau sudah begitu, bukan hanya Facebook saja yang bisa bikin waktu kita habis di dunia maya, tetapi mengelolah blog pun membutuhkan konsistensi dan ketekunan.
Namun dampak baiknya bagi seorang blogger adalah Selain hoby bisa tersalurkan, informasi dan aspirasi yang disampaikan juga bisa saja bermanfaat bagi orang banyak, dan bukan hanya itu banyak pula orang yang hidupnya sekarang mengandalkan pendapatan materi dari blog mereka yang dipenuhi oleh berbagai iklan. Lalu bagaimana cara membuat blog yang benar dan banyak dibaca serta menarik minat banyak orang untuk mampir dan berkunjung ke blog kita???
Di dalam pelajaran komputer yang saya terima di tempat saya kuliah, saya diajarkan bagaimana caranya untuk membuat blog dan mengisi blog kita dengan tulisan-tulisan yang kiranya dapat menarik minat para pembaca. Hal yang paling utama dan perlu diperhatikan adalah, kenali arah blog anda. Mau dibawa kemanakah identitas blog anda tersebut, dan tulisan-tulisan apa sajakah yang mampu menandai identitas dari blog anda.
Sebagai contoh; jika anda mempunyai minat yang besar terhadap informasi mengenai komputer dan perangkatnya, ada baiknya bagi anda mempublish artikel-artikel di blog anda dengan informasi mengenai hal tersebut.
Setelah anda berhasil menetapkan arah langkah dan tujuan dari blog anda, barulah saatnya bagi anda menulis artikel-artikel yang mampu menarik minat para pembaca seperti membuat judul yang agak berbeda dan unik. Judul yang dapat menarik minat pembaca bisa bersifat kontroversi, informatif, dan menimbulkan rasa penasaran kepada para pembaca.
Namun bukan hanya itu saja yang harus anda perhatikan, anda juga perlu membuat tampilan blog anda menarik. Cara membuat blog anda lebih menarik adalah gunakan theme yang menurut anda menarik serta lakukan penambahan widget dan lain sebagainya. Dengan begitu blog anda tidak hanya menarik dan variatif namun juga terlihat lengkap, apalagi jika ditambahkan link-link yang disesuaikan pada isi artikel.
Begitulah sekilas info mengenai bagaimana cara membuat blog kita menarik dan akhirnya berhasil menarik banyak pengunjung. Jadi kalau anda tidak mau disibukan oleh kegiatan rutinitas mejeng di depan layar komputer seharian, cuma buat mengotak-ngatik blog anda, lebih baik anda pikir-pikir seribu kali sebelum memutuskan untuk membuat blog.
Senin, 18 Oktober 2010
Rabu, 21 April 2010
Leadership Persentation (Power Point File)
How to download the file: click the title of the file, then click "Free user" on the page. After that will appear 'download' word. click the word, then the file will be saved in your computer automatically.
Label:
college,
Leadership presentation,
power point
Sample File Free hands
How to download: please open the file and then click free user, after that the download word will appear. Click the download word and the file will save automatically in your computer.
Statistic Data
The file is about my data for my thesis, It's TOEFL test data, if you want to download just click free user on the link.
thank you
thank you
Minggu, 18 April 2010
Kamis, 15 April 2010
Sahabat di Hatiku
Sahabat…
Sejak dahulu sampai sekarang kau selalu mengisi hatiku… Di mana Aku bersinggah, di situ Aku ingin Kau selalu ada di sisiku… Rasanya di setiap waktuku ini takkan lengkap, tanpa adanya kau ‘tuk berbagi kebahagiaan denganku…
Sahabat…
Adakalanya kau pun menjadi tumpahan kekesalanku. Terkadang kau pun harus ikut merasakan kejengkelanku yang akhirnya ku sesali karena membuatmu tak bahagia… Namun sahabat, kau tak pernah menganggap itu sebagai hal serius yang kau pakai sebagai alasanmu untuk meninggalkan aku… Kau malah memberikanku kasih sayang yang lebih agar aku tak lagi terjerumus oleh kemarahanku.
Sahabat…
Kadang kala kau pun bersedia menjadi bantal tidurku, sebagai tempat tumpahan air mataku… Tempatku menyuarakan keluh kesahku… Oh… Sahabat… Saat itu kau sungguh tak keberatan memberikan pundakmu untuk kutangisi, walaupun kau tahu air mata dan ingusku sudah siap membasahi pakaianmu di bagian itu.
Sahabat…
Ada halnya itu pun berubah sahabat… Kadang kala kita bertengkar dan berselisih paham tanpa adanya alasan yang jelas… Masing-masing dari kita mempertahankan ego yang besarnya hanya seujung jari kelingking jika diukur dengan lamanya persahabatan kita… Tetapi begitulah adanya sahabat… Ego kita menghancurkan dinding persahabatan yang telah kita bangun bersama. Saat itu terjadi sahabat… sesal pun tiada guna…
Sahabat…
Aku takkan pernah bisa terlelap jika memikirkan hatimu yang terluka karena pertengkaran kita. Dan kadang tanpa ku tahu.. kau pun seperti itu adanya, merasa sedih karena perselisihan kita… Sahabat kalau saja saat itu kita tidak saling terbuka, membicarakan perasaan dan kesedihan yang kita rasakan, mungkin saja sang ego akan memisahkan kita.
Sahabat…
Adakalanya kau merasa lebih bahagia dengan orang lain yang lebih kau cintai dari padaku… Adakalanya waktumu kau curahkan untuk dirinya, melebihi waktumu untuk diriku… Adakalanya bahkan kau lebih nyaman berbicara dengannya, melebihi membagi ceritamu kepadaku… Adakalanya kau memilih pergi dengannya, melebihi menghabiskan harimu denganku…
Sahabat…
Sungguh aku akan sangat berpikiran kerdil, jika aku merasa cemburu dan tak turut bahagia dengan apa yang menjadi kebahagiaanmu, Sahabatku… Namun sahabat, ada saatnya aku merasa kesepian seorang diri,.. ada saatnya aku ingin berbicara dan berbagi cerita denganmu,… ada saatnya aku ingin menghabiskan waktuku dan pergi bersama denganmu,.. Tapi… ada saatnya aku pun tak mau mengganggu kebahagiaanmu dengannya sahabatku…
Aku mengerti sahabat…
Seperti engkau mengerti aku, Seperti engkau yang rela melepaskan sejenak kebahagiaanmu demi untuk membahagiakanku. Aku mengerti sahabat, karena dengan mengertilah kita akan tetap selalu menjadi sahabat…
Sahabat…
Kita takkan pernah tahu kapan perpisahan alam akan memisahkan kita… Kita pun takkan pernah tahu kapan perubahan alam akan merenggut apa yang telah kita pertahankan… Kita takkan pernah tahu semua tentang ketidakpastian dunia…
Tetapi sahabat…
Sampai kapan pun… di kehidupan ini atau pun di kehidupan yang akan datang, seandainya aku dapat memilih… sahabat… kau tetaplah sahabatku…
Sahabat…
Bersama kita berbagi, suka cita, canda tawa, riang gembira, hiru biru kehidupan… Memberikan warna-warni kehidupan yang tak pernah pudar oleh masa.. Membuat waktu yang berlalu dan kulalui bersamamu ini menjadi semakin indah. Tak peduli sehari, sebulan, setahun bahkan seabad… kau tetaplah sahabatku… Rasa sayang, ketulusan dan kesetiaan ini sahabat… terukir di hatiku untuk dirimu sahabatku…
Ditulis dan persembahan untuk sahabat-sahabatku di sana yang tak dapat kusebutkan namanya satu persatu.
With love,
Selfy Parkit
Sejak dahulu sampai sekarang kau selalu mengisi hatiku… Di mana Aku bersinggah, di situ Aku ingin Kau selalu ada di sisiku… Rasanya di setiap waktuku ini takkan lengkap, tanpa adanya kau ‘tuk berbagi kebahagiaan denganku…
Sahabat…
Adakalanya kau pun menjadi tumpahan kekesalanku. Terkadang kau pun harus ikut merasakan kejengkelanku yang akhirnya ku sesali karena membuatmu tak bahagia… Namun sahabat, kau tak pernah menganggap itu sebagai hal serius yang kau pakai sebagai alasanmu untuk meninggalkan aku… Kau malah memberikanku kasih sayang yang lebih agar aku tak lagi terjerumus oleh kemarahanku.
Sahabat…
Kadang kala kau pun bersedia menjadi bantal tidurku, sebagai tempat tumpahan air mataku… Tempatku menyuarakan keluh kesahku… Oh… Sahabat… Saat itu kau sungguh tak keberatan memberikan pundakmu untuk kutangisi, walaupun kau tahu air mata dan ingusku sudah siap membasahi pakaianmu di bagian itu.
Sahabat…
Ada halnya itu pun berubah sahabat… Kadang kala kita bertengkar dan berselisih paham tanpa adanya alasan yang jelas… Masing-masing dari kita mempertahankan ego yang besarnya hanya seujung jari kelingking jika diukur dengan lamanya persahabatan kita… Tetapi begitulah adanya sahabat… Ego kita menghancurkan dinding persahabatan yang telah kita bangun bersama. Saat itu terjadi sahabat… sesal pun tiada guna…
Sahabat…
Aku takkan pernah bisa terlelap jika memikirkan hatimu yang terluka karena pertengkaran kita. Dan kadang tanpa ku tahu.. kau pun seperti itu adanya, merasa sedih karena perselisihan kita… Sahabat kalau saja saat itu kita tidak saling terbuka, membicarakan perasaan dan kesedihan yang kita rasakan, mungkin saja sang ego akan memisahkan kita.
Sahabat…
Adakalanya kau merasa lebih bahagia dengan orang lain yang lebih kau cintai dari padaku… Adakalanya waktumu kau curahkan untuk dirinya, melebihi waktumu untuk diriku… Adakalanya bahkan kau lebih nyaman berbicara dengannya, melebihi membagi ceritamu kepadaku… Adakalanya kau memilih pergi dengannya, melebihi menghabiskan harimu denganku…
Sahabat…
Sungguh aku akan sangat berpikiran kerdil, jika aku merasa cemburu dan tak turut bahagia dengan apa yang menjadi kebahagiaanmu, Sahabatku… Namun sahabat, ada saatnya aku merasa kesepian seorang diri,.. ada saatnya aku ingin berbicara dan berbagi cerita denganmu,… ada saatnya aku ingin menghabiskan waktuku dan pergi bersama denganmu,.. Tapi… ada saatnya aku pun tak mau mengganggu kebahagiaanmu dengannya sahabatku…
Aku mengerti sahabat…
Seperti engkau mengerti aku, Seperti engkau yang rela melepaskan sejenak kebahagiaanmu demi untuk membahagiakanku. Aku mengerti sahabat, karena dengan mengertilah kita akan tetap selalu menjadi sahabat…
Sahabat…
Kita takkan pernah tahu kapan perpisahan alam akan memisahkan kita… Kita pun takkan pernah tahu kapan perubahan alam akan merenggut apa yang telah kita pertahankan… Kita takkan pernah tahu semua tentang ketidakpastian dunia…
Tetapi sahabat…
Sampai kapan pun… di kehidupan ini atau pun di kehidupan yang akan datang, seandainya aku dapat memilih… sahabat… kau tetaplah sahabatku…
Sahabat…
Bersama kita berbagi, suka cita, canda tawa, riang gembira, hiru biru kehidupan… Memberikan warna-warni kehidupan yang tak pernah pudar oleh masa.. Membuat waktu yang berlalu dan kulalui bersamamu ini menjadi semakin indah. Tak peduli sehari, sebulan, setahun bahkan seabad… kau tetaplah sahabatku… Rasa sayang, ketulusan dan kesetiaan ini sahabat… terukir di hatiku untuk dirimu sahabatku…
Ditulis dan persembahan untuk sahabat-sahabatku di sana yang tak dapat kusebutkan namanya satu persatu.
With love,
Selfy Parkit
Rabu, 31 Maret 2010
HOW TO TEACH LISTENING AND SPEAKING BY USING GAME
Teaching is will be more fun if we use games as the method. Here is one of the examples of games that we can apply to teach listening and speaking. The title of game is ‘What’s the Question?’
What’s the Question?
Level : Any Level
Type of Activity : Listening and Speaking
Purpose : Review question forms previously studied in class
Procedure : Form two teams (three will work, but two seems to add just the right amount of competitive tension)
Explain the game, with a few examples of answers in search of question. Ask, ‘What’s the question?’, and get students to correctly say get corresponding questions for your answer. Have two players – one from each team – come to the front. Style it like a game show if you like, with the students standing side by side. If you have access to bells or buzzers, it’s even more fun. Next, read an answer to a question and say, ‘What’s the question?’ the fastest player to respond wins a point to her/his team. New contestants come to the front for a new round.
Rationale : This game forces the students to think backwards a little. So they must provide a grammatically perfect question. All too often, they are used to answering rather than asking question, so this is challenging and useful as review.
Submitted by Tim
Source : www.itelj.org/c/games.html
Langganan:
Postingan (Atom)